SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JOGJA</strong> — Pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Rabu (23/5/2018), mendeteksi adanya <a href="http://news.solopos.com/read/20180523/496/918074/letusan-beruntun-merapi-mengarah-erupsi-magmatik-ini-jawaban-bpptkg" target="_blank">aktivitas kegempaan</a> vulkanotektonik satu kali dan tektonik dua kali. Monitoring dilakukan dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.</p><p>Kepala Seksi Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, jeda letusan freatik yang terjadi pada Rabu dinihari pukul 03.31 WIB dengan letusan sebelumnya yang terjadi pada Selasa (22/5/2018) dinihari cukup lama, yakni sekitar 26 jam. Meski jeda semakin panjang, tapi kegempaan relatif tinggi.</p><p>"Karena ada vulkanotektonik [VT], yang menandakan akumulasi tekanan yang cukup besar. Perkiraan kami karena gas. Vulcano tektonik ada ketika batuan pecah karena tekanan yang besar. Tapi ini baru satu sampel. Harus terus diikuti," ujar Agus di Kantor BPPTKG.</p><p>Agus menambahkan, gempa VT bisa jadi salah satu acuan untuk mendeteksi pergerakan magma. Akan tetapi, karena saat ini jumlah gempa VT masih sedikit, <a href="http://news.solopos.com/read/20180522/496/917671/status-gunung-merapi-naik-jadi-waspada-radius-3-km-harus-dikosongkan" target="_blank">BPPTKG</a> belum bisa memberikan banyak informasi.</p><p>Berbeda halnya dengan erupsi Gunung Merapi 2010. Sebelum meletus dahsyat, kata Agus, gempa VT sangat sering terjadi. "Setahun <a href="http://news.solopos.com/read/20180522/496/917674/letusan-susulan-3-jam-setelah-status-merapi-jadi-waspada" target="_blank">sebelum meletus</a>, gempa VT terjadi dalam jumlah banyak dan singkat."</p><p>Selain itu, sambung Agus, pada 2010, migrasi magma sangat nampak. Ia berharap, ketika nanti ada migrasi magma kembali, tanda-tanda yang sama dengan 2010 bisa terulang.</p><p>"Meskipun enggak secantik 2010, diharapkan ada tanda-tanda, meskipun tidak terlalu berharap akan sangat kelihatan migrasinya. Kami harapkan ketika magma akan mencapai permukaan, kegempaan akan meningkat," terang Agus.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya