Gempa rusak 1.835 rumah di Pulau Yapen

Jakarta–Gempa 7,1 SR yang melanda Pulau Yapen, Papua, pada Rabu (16/6) kemarin menyebabkan 1.835 rumah rusak.

“Di Kota Serui ada 535 rumah rusak. 1.300 rumah rusak ada di tiga kecamatan lainnya Kepuluan Yapen,” kata Kapolres Yapen, AKBP Denny Siregar saat dihubungi, Kamis (17/6). Kota Serui merupakan ibukota Pulau Yapen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Denny mengatakan, banyak warga Papua tinggal di rumah-rumah kayu. Bahkan ada beberapa rumah yang mengalami kebakaran karena konsleting listrik saat gempa.

“Itu masih data kasar dari petugas kita di lapangan. Banyak rumah yang rusak bahkan ambles, karena kebanyakan rumah kayu,” ujarnya.

Menurut Denny, data kerusakan bangunan di Pulau Yapen masih terus didata. Karena masih ada beberapa distrik lain yang dekat dengan pusat gempa belum bisa didata kerusakannya. “Ada distrik lain. Mungkin kita baru dapat datanya,” jelasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua, AKBP Wachyono mengatakan, gempa kemarin menyebabkan tujuh orang mengalami luka berat, 520 rumah rusak berat, 15 rumah terbakar, tujuh gereja roboh, satu sekolah dasar rusak berat, dan kantor Polres Yapen retak-retak.

Data korban tewas

Gempa yang merusak ribuan rumah tersebut juga mengakibat 2 korban tewas di Kota Serui. Kedua korban tewas merupakan ibu dan anaknya yang berusia 5 bulan. Ibunya bernama Kamria,47, dan anaknya bernama Adrian.

Polres Yapen tengah mengirimkan bantuan ke tiga kecamatan yang mengalami kerusakan rumah yang cukup parah tersebut.

Sedangkan Kabag Humas Basarnas, Gagah Prakoso mengatakan, tiga orang mengalami luka berat dengan banyak faktor, satu orang mengalami trauma, dan 14 mengalami luka ringan. “Data yang saya terima pagi ini baru itu saja,” imbuhnya.

dtc/ tiw