SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, MATARAM –</strong> <a title="Cahaya Hijau" href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932172/cahaya-hijau-sebelum-gempa-lombok-70-sr-jalanan-macet-total" target="_blank" rel="noopener">Gempa Lombok</a>, Minggu (5/8/2018) malam dengan kekuatan 7 SR menewaskan seorang santri di Lombok Barat.</p><p>Santri yang masih remaja berusia 14 tahun itu meregang nyawa tertimpa reruntuhan <a title="Puncak Gempa Lombok" href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932209/gempa-7-sr-malam-ini-puncak-rangkaian-gempa-lombok-pekan-lalu" target="_blank" rel="noopener">gempa</a> saat sedang mengaji.&nbsp;Dikutip <em>Kantor Berita Antara</em>, Muhammad Khudori, 14, salah seorang santri di Pondok Pesantren Riyadussibat, Sidemen, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa 7,0 Skala Richter, Minggu, pukul 18.46 Wita.</p><p>"Anak saya terluka parah di bagian kepala," kata Khairul, ayah dari korban meninggal dunia yang ditemui ketika sedang menangisi kematian anaknya di jalan raya depan Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram.</p><p>Khairul mengatakan anaknya yang baru beberapa waktu duduk di kelas 1 MTs tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang mengaji.</p><p>Khairul sendiri mengangkut anaknya menggunakan mobil warga ke RSAD Mataram dari pondok pesantren yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya.</p><p>Kondisi ayah dua anak itu memprihatinkan. Ia muntah-muntah sambil menangis dalam kondisi kedinginan karena hanya menggunakan sarung dan baju dalam.</p><p>Saat ini, mayat berada di atas mobil ambulans yang terparkir di jalan raya. Tenaga medis rumah sakit sibuk mengurus pasien yang kondisinya sangat serius.</p><p>Para pasien RSAD Mataram diungsikan ke jalan raya dan lapangan kantor Gubernur NTB yang tidak jauh dari rumah sakit.</p><p>Wartawan <em>Kantor Berita Antara Biro NTB</em> yang melaporkan dari lokasi pengungsian juga membawa isteri dan dua anaknya ke lapangan kantor gubernuran karena ada informasi air laut naik.</p><p>Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Pulau <a title="Tsunami Lombok" href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932163/pascagempa-70-sr-2-desa-lombok-utara-dilanda-tsunami" target="_blank" rel="noopener">Lombok</a> dan Sumbawa, Minggu, pukul 18.46 Wita itu, dengan pusat gempa terletak pada 8,3 Lintang Selatan, 116,48 Bujur Timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.</p><p>Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami, namun beberapa waktu kemudian, berdasarkan perkembangan terbaru, menyatakan peringatan tsunami itu berakhir.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya