SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa (BMKG)

Solopos.com, KLATEN — Beberapa wilayah di Kabupaten Klaten merasakan gempa susulan dari Kebumen yang terjadi pada Senin (27/1/2014) sekitar pulul 23.00 WIB. Namun, kekuatan gempa tersebut tidak sebesar gempa yang terjadi pada Sabtu (25/1/2014) pagi.

Dari 26 kecamatan di Klaten, setidaknya ada sembilan kecamatan yang merasakan getaran gempa tersebut. Kecamatan itu adalah Kalikotes, Jogonalan, Klaten Tengah, Kemalang, Gantiwarno, Ceper, Karangdowo, Karangnongko, dan Manisrenggo. Bahkan, sejumlah warga di beberapa kecamatan itu sempat panik karena masih trauma akibat gempa tektonik pada 2006 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti yang diungkapkan Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (28/1/2014). Ia dan warga di sekitar tempat tinggalnya di Dusun Sidorejo, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, sempat panik karena ketakutan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Waktu itu, saya bersama anak dan istri yang ada di dalam rumah sampai lari terbirit-birit karena ketakutan. Selain terasa getarannya, kami juga masih trauma gempa yang terjadi pada 2006 lalu. Warga sekitar rumah saya di Dusun Sidorejo, Desa Borangan juga berhamburan keluar rumah karena ketakutan,” katanya.

Camat Kemalang, Bambang Haryoko, juga mengatakan gempa tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, getarannya tidak sebesar gempa yang terjadi pada Sabtu pekan lalu. “Saya juga merasakan itu [gempa]. Sekitar pukul 23.00 WIB. Kantor Kecamatan Kemalang ada yang retak-retak tetapi tidak parah. Sedangkan kondisi warga, sementara ini kami belum mendapat laporan,” tuturnya kepada Solopos.com, Selasa.

Di wilayah Kecamatan Gantiwarno juga merasakan gempa tersebut. “Saya juga merasakannya [gempa]. Tapi, getarannya tidak sebesar Sabtu kemarin. Saat itu, saya sedang mengadakan Musrenbangdes [musyawarah perencanaan pembangunan desa],” ujar Camat Gantiwarno, Dwi Purwanto.

Seorang warga di Kecamatan Klaten Tengah, Ragil, juga merasakan hal serupa. Ia merasakannya saat hendak tidur. “Awalnya saya kira tikus karena atap rumah saya seperti suara gludak-gluduk. Tapi, setelah saya mendengar suara ramai dari luar rumah, ternyata banyak tetangga yang keluar rumah untuk mencari aman. Saya pun ikut keluar rumah,” ujarnya.

Seorang warga di Kecamatan Kalikotes juga merasakan gempa tersebut. “Sekitar pukul 23.15 WIB, saat itu saya sedang mengetik di depan komputer. Tiba-tiba istri saya yang sudah tidur di kamar, berteriak-teriak karena ada gempa. Saya lalu tanya BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] dan ternyata memang benar ada gempa. Tapi, sumbernya dari Kebumen,” kata Joko, Selasa.

Beberapa wilayah lainnya seperti Kecamatan Karangnongko, Karangdowo, Ceper, dan Jogonalan juga merasakan gempa tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat gempa yang dirasakan pada Senin malam itu.

Menurut Kepala Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, gempa yang terjadi tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi. Gempa tersebut merupakan gempa susulan dengan titik di Kebumen yang getarannya sekitar 5,3 Skala Richter (SR).

“Getarannya memang terasa hingga ke Klaten, tetapi hanya kecil dan kami mendapat informasi kalau itu gempa tektonik yang berasal dari Kebumen. Jadi, itu gempa susulan. Sedangkan aktivitas Gunung Merapi sampai saat ini masih aman,” katanya, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya