SOLOPOS.COM - Direktur penelitian gempa dan vulkanologi Badan Meteorologi Jepang, Koji Nakamura, menjelaskan gempa yang terjadi di Jepang hari ini, Selasa 22/11/2016) WIB. (Istimewa/NHK/RT.com)

Gempa Jepang menyebabkan tsunami kecil. Tak hanya itu, sistem pendingin reaktor nuklir di Fukushima sempat mandek.

Solopos.com, JAKARTA — Selain memicu tsunami kecil, gempa kuat yang menyerang bagian utara Jepang dikabarkan sempat menganggu fungsi pendingin pembangkit nuklir di tempat tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gempa berkekuatan 7,4 SR tersebut mengakibatkan ribuan orang melarikan diri ke dataran tinggi ketika fajar menyingsing di sepanjang pantai timur laut.

Sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal ataupun luka-luka setelah gempa mengguncang wilayah Perfektur Fukushima sekitar pulul 05.59 waktu setempat. Gelombang setinggi 1,4 meter sempat terjadi di wilayah Sendai yang terletak 70 kilometer ke arah utara Fukushima.

Tokyo Electric Power atau yang dikenal sebagai Tepco seperti dikutip dari Reuters menyebutkan sistem pendingin pada kolam penyimpanan untuk bahan bakar nuklir terpapar radiasi dalam reaktor nuklir di Fukushima Daini Plant memang sempat berhenti pada Selasa (22/11/2016). Namun, sistem itu kini telah beroperasi kembali.

Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan lainnya akibat gempa ini meskipun terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah. Saat ini, hanya dua reaktor nuklir yang beroperasi di Jepang dan keduanya bertempat di wilayah barat daya.

Meskipun dalam keadaan tidak beroperasi, pembangkit nuklir tetap membutuhkan sistem pendingin guna menjaga suhu bahan bakar nuklir yang telah melalui proses radiasi agar tetap dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya