SOLOPOS.COM - Gempa dangkal guncang wilayah Kota Kendari, Selasa (9/8/2022). ANTARA/HO-BMKG Kendari

Solopos.com, KENDARI — Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang wilayah Kendari di Sulawesi Tenggara, Selasa (9/8/2022) pukul 22.39 WITA.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, dalam keterangan tertulisnya diterima di Kendari, mengatakan gempa bermagnitudo 3,6 terletak pada koordinat 4.08 Lintang Selatan, 122.63 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6,7 km arah barat daya Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kendari, Segmen Tengah di Barat Daya Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Sumur Pandeglang Banten, Segini Kekuatannya

Ekspedisi Mudik 2024

BMKG menyebut, guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di Kabupaten Konawe, Kendari, dan Kabupaten Konawe Selatan.

Getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.

Meski begitu, dia menyebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca Juga: Potensi Tsunami 10 Meter di Cilacap, Ini Upaya Mitigasi yang Disiapkan

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Bumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 23.00 WITA, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa Bumi susulan,” ujar dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca Juga: Potensi Tsunami 10 Meter di Cilacap, Ini Sebabnya

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Rudin.

Sherlinawati, 27, warga Jalan PDAM, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kendari, kaget karena benda-benda yang ada di dapur rumahnya bergetar.

“Saya kaget getaran gempanya tadi itu keras, saya dan sepupu langsung keluar dari rumah karena takut, jangan sampai ada apa-apa. Tadi sekitar jam 10 lewat gempanya,” katanya melalui telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya