<p><strong>Solopos.com, PALU -</strong> Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pengumumannya <a href="http://news.solopos.com/read/20180930/496/942844/palu-pascagempa-perekonomian-lumpuh-total-hingga-bbm-langka">mengatakan korban meninggal dunia</a> di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), akibat gempa serta tsunami mencapai 832 orang.</p><p>Data ini disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018).</p><p>Sutopo menyebut jumlah itu <a href="http://news.solopos.com/read/20180930/496/942834/catatan-gempa-besar-tsunami-sulawesi-tengah-sepanjang-sejarah">terdiri dari 821 orang di Palu dan 11 orang di Donggala.</a> Dia menyebut, meskipun jalur komunikasi masih terputus di Donggala, tetapi ada laporan yang didapat sehingga diketahui informasi mengenai korban meninggal dunia di Donggala itu.</p><p>"Korban meninggal dunia disebabkan oleh 2 hal yaitu tertimpa bangunan kemudian juga diterjang tsunami," ucap Sutopo seperti dikutip <em>Solopos.com </em>dari siaran langsung <em>Metro TV, </em>Minggu siang WIB.</p><p>Dia mengatakan para korban meninggal dunia itu segera dimakamkan secara layak. Sutopo mengaku informasi paling teranyar sejauh ini didapat dari Palu, sedangkan 3 wilayah lain yang terdampak yaitu Donggala, Sigi, dan Parigi, terkendala jalur komunikasi yang putus.</p><p>"Yang bisa kita akses komunikasi hanya di Kota Palu, ( untuk Donggala, Sigi, dan Parigi belum ada laporan tertulis," sebut Sutopo.</p>
Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024