SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa (priceofolisorg)

Gempa bumi terjadi di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah.

Solopos.com, CILACAP — Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto menyatakan belum ada laporan kerusakan di wilayah yang terkena rambatan gempa berkekuatan 5,7 SR dari Tenggara Ciamis, Sabtu (25/7/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dilansir Solopos.com sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menginformasikan terjadi gempa berkekuatan 5,7 SR yang berpusat di Samudera Hindia di kedalaman 10 km, dengan lokasi 111 km tenggara Ciamis, Sabtu, sekitar pukul 04.44 WIB.

Terkait dengan gempa yang berpusat di Ciamis tersebut, Supriyanto menyatakan, hingga Sabtu pukul 07.00 WIB belum ada laporan kerusakan apa pun. [Baca: Gempa, Warga Pukul Kentungan]

Ekspedisi Mudik 2024

“Teman-teman sudah melakukan identifikasi, belum ada informasi kerusakan,” kata Supriyanto, sebagaimana dilansir Okezone, Sabtu.

Kendati demikian, Supriyanto mengatakan pihaknya terus memantau dampak gempa tersebut melalui unit-unit pelaksana teknis BPBD Cilacap, terutama yang berada di wilayah timur kabupaten, di pesisir selatan Jawa Tengah (Jateng), seperti Kecamatan Adipala, Binangun, dan Nusawungu.

Menurut Supriyanto, arah rambatan gempa berkekuatan 5,7 SR itu ke utara-timur laut, sehingga dirasakan sangat kuat di daerah-daerah yang berada di sebelah timur Cilacap, seperti Kabupaten Kebumen, Purworejo, Wonogiri, dan Pacitan.

Berdasarkan pantauan melalui Forum Kalakhar BPBD Se-Jateng, Supriyanto mengabarkan wilayah-wilayah tersebut aman dari gempa. “Di Kabupaten Purbalingga juga ada getaran. Mudah-mudahan tidak ada kerusakan akibat gempa,” tegasnya.

Sementara itu, Sutopo menbeberkan 15 wilayah yang turut bergetar karena gempa bumi tersebut. Adapun 15 wilayah tersebut adalah Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo.

“Gempa dirasakan lemah, sedang hingga kuat oleh masyarakat di beberapa daerah oleh masyarakat di Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo,” ujar Sutopo sebagaimana dilansir Liputan6.

Dilaporkan Liputan6, gempa Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Gunungkidul berlangsung sekitar 10-15 menit.

Pusat gempa 5,7 SR tidak berada di jalur subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia, tetapi berada di sisi dalam lempeng Eurasia.

Menurut Sutopo, potensi gempa maksimum di Jawa Megathrust yaitu di selatan Jawa sekitar 8,1 – 8,2 SR.

Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa Megthrust tersebut di selatan Pangandaran (7,8 SR, tahun 2006) dan selatan Banyuwangi (7,8 SR, 1994) yang pernah terjadi gempa besar dan tsunami dalam kurun waktu 165 tahun terakhir. Daerah lainnya tidak ada catatan sejarah gempa besar dan dinyatakan sebagai seismic gap.

Meski dinyatakan Sutopo gempa 5,7 SR ini tak berpotensi tsunami, namun ada baiknya tiap warga terus meningkatkan persiapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya