Solopos.com, MALANG — Gempa berkekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (2/12/2023) siang.
Berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG melalui akun X, @bmkgjogja, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,2 itu terjadi pada pukul 12:17:31 WIB. Titik atau episenter gempa berada di 9,38 LS dan 112,65 BT atau 113 km tenggara Kabupaten Malang, Jatim, dengan kedalaman 10 km.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Info Gempa Mag:5.2, 02-Des-23 12:37:31 WIB, Lok:9.38 LS,112.65 BT (138 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:10 Km ::BMKG,” tulis akun @bmkgjogja.
Info Gempa Mag:5.2, 02-Des-23 12:37:31 WIB, Lok:9.38 LS,112.65 BT (138 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:10 Km ::BMKG pic.twitter.com/hrkNjUU4sw
— Stageof Sleman (@bmkgjogja) December 2, 2023
Dikutip dari Solopos.com, berdasarkan hasil analisis BMKG, mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan naik (thrust). Gempa tersebut dirasakan di daerah Malang dan Lumajang dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity). Adapun getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu (2/12/2023).
Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Adapun episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,05 lintang selatan dan 112,47 bujur timur. Perkiraan lokasi pastinya berada perairan laut dengan jarak 215 km arah barat daya Malang, Jawa Timur.
BMKG tetap mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Selain itu meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan,” katanya.