SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa bumi (JIBI/Dok)

Gempa Banjarnegaraa terjadi pada Senin (23/11/2015) hingga Selasa (24/11/2015) dini hari.

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA– Sebanyak 1.948 warga dari sejumlah desa di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan mengungsi akibat gempa bumi yang terjadi pada Senin (23/11/2015) hingga Selasa dini hari.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Gempa bumi tersebut terjadi pada hari Senin (23/11/2015), pukul 14.53 WIB dan pukul 19.55 WIB, serta Selasa, pukul 02.19 WIB, yang dirasakan di tiga desa, yakni Sirukem, Kalisat Kidul, dan Kertosari, Kecamatan Kalibening,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio, di Banjarnegara, Selasa.

Akan tetapi, kata dia, sebagian besar warga yang mengungsi berasal dari Desa Sirukem karena mereka panik dan ketakutan. Menurut dia, warga desa itu mengungsi ke Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, yang berbatasan dengan Kalibening.

“Warga yang mengungsi berpencar-pencar, ada yang di Kalisat Kidul. Namun saat ini, mereka sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Dia mengakui bahwa gempa yang mengguncang Kecamatan Kalibening itu tidak sekuat yang terjadi pada hari Sabtu (21/11/2015) di Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara untuk memberikan penjelasan tentang gempa bumi tersebut.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mengecek sekitar lokasi gempa karena Kecamatan Kalibening termasuk zona merah bencana tanah bergerak dan longsor.

“Dari pengecekan tersebut diketahui tidak ada retakan-retakan tanah yang terjadi akibat gempa. Namun kami mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap bencana tanah bergerak dan longsor mengingat saat sekarang sedang berlangsung musim hujan,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Teguh Rahayu mengatakan bahwa gempa yang mengguncang Kalibening terjadi hingga tiga kali.

Menurut dia, gempa pertama terjadi pada hari Senin (23/11), pukul 14.53 WIB, berkekuatan 2,5 Skala Richter (SR) yang berlokasi di 7,10 lintang selatan dan 109,86 bujur timur atau 36 kilomeer timur laut Banjarnegara dengan kedalaman 5 kilometer.

Sementara gempa susulan terjadi pada hari Senin (23/11), pukul 19.55 WIB, berkekuatan 2,2 SR yang berlokasi di 7,15 lintang selatan dan 109,77 bujur timur dengan kedalaman 3 kilometer, serta pada hari Selasa (24/11), pukul 02.19 WIB, berkekuatan 2,3 SR yang berlokasi di 7,11 lintang selatan dan 109,84 bujur timur dengan kedalaman 9 kilometer.

“Kami sudah menyosialisasikan kepada warga terkait gempa tersebut,” kata Teguh.

Menurut dia, pihaknya masih mempelajari kemungkinan adanya kaitan dengan sesar Serayu yang diprediksi sebagai penyebab gempa pada hari Sabtu (21/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya