SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (Reuters)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Wacana new normal atau normal baru termasuk di sekolah yang digembar-gemborkan pemerintah pusat menyisakan kekhawatiran baru di kalangan guru di Karanganyar. Tak ada yang bisa mengawasi siswa untuk mematuhi protokol kesehatan di sekolah.

Meski demikian, sekolah-sekolah di Karanganyar mulai mempersiapkan beberapa aturan untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah pusat. Itu jika nanti Kementerian Pendidikan bersikeras menerapkan kebijakan masuk sekolah di normal baru.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Mantan Sekretaris MA Nurhadi Ditangkap KPK, Kok Baru Sekarang?

Aturan tersebut nantinya harus dipatuhi siswa dan staf sekolah untuk meminimalisir potensi persebaran Covid-19. Di Karanganyar, sejumlah pimpinan sekolah menyiapkan aturan new normal meski belum ada keputusan pemerintah.

Kepala Sekolah SMPN 2 Karanganyar, Sumarni, mengatakan belum ada keputusan final terkait metode belajar di sekolah untuk kenormalan baru. Namun pihaknya sudah menyiapkan strategi.

Kerusuhan Demo George Floyd, Laki-Laki Bertato Peta Indonesia Minta Maaf

Di antaranya mewajibkan siswa memakai masker di lingkungan sekolah dan pengawasan kantin sekolah. Selain itu, ada gambaran untuk jumlah siswa per kelas maksimal 20 orang. Jika siswa SMPN 2 Karanganyar wajib masuk di era new normal, protokol kesehatan mutlak dipatuhi.

“Nanti kalau ada yang gak bisa beli masker atau lupa bawa kami siapkan untuk siswa. Kalau wacana masuk sif diberlakukan itu akan membantu kami karena gambaran yang kami miliki siswa dibatasi per kelas. Jadi bisa dipisah nanti pagi dan sore,” kata dia Senin (1/6/2020).

Pengamat: Kalau Serius, Polisi Gampang Ungkap Teror Diskusi CLS UGM

Meskipun begitu, Sumarni menyimpan kekhawatiran soal penerapan new normal sekolah di Karanganyar. Ini lantaran pengawasan ketika jam istirahat sedikit sulit untuk siswa. Menurutnya, siswa bisa berpotensi tidak mengenakan masker ketika diluar jam pelajaran.

Siapa Mengawasi?

“Kami pastinya menerapkan aturan untuk terus menggunakan masker di dalam dan di luar kelas. Tapi kami tidak bisa terus mengawasi bagaimana mereka di luar kelas. Apakah akan dipakai terus atau tidak. Itu yang sedikit kami khawatirkan,” beber dia.

Dikira Bintang Jatuh, Balon Udara 7 Meter Mendarat di Grobogan

Terpisah, Kepala Sekolah SMKN Jatipuro, Karanganyar Roesli, mengatakan siswa masih di rumah di tengah wacana new normal. Pada Selasa (2/6/2020), sekolah menyelenggarakan ujian akhir semester. Mulai Jumat (5/1/2020), guru dan tata usaha sudah mulai masuk new normal di sekolah sehingga protokol kesehatan akan diberlakukan ketat.

“Ada pembagian rapor. Tapi sampai saat ini kami masih menerapkan sistem daring. Siswa juga masih belajar dari rumah. Jadi belum ada perintah dari pusat untuk new normal di sektor pendidikan. Tapi kami sudah bersiap dengan menerapkan penggunaan masker, membuat meja dan kursi berjarak serta protokol kesehatan seperti sebelumnya,” beber dia.

Update Covid-19 Sukoharjo: Jadi 73 Kasus, Kwarasan & Cemani Tertinggi

Sebelumnya, Pemkab Karanganyar juga masih menunggu kebijakan pusat untuk menerapkan status new normal sektor pendidikan, khususnya sekolah. Untuk sekolah tingkat SD dan SMP, Pemkab Karanganyar masih berusaha mencari opsi terbaik untuk keamanan siswa di tengah wabah pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya