SOLOPOS.COM - Dokter Palestina Ali Wari yang menawarkan diri bantu China. (Istimewa/Weibo)

Solopos.com, XINJIANG - Seorang pria berdarah Uighur di Xinjiang Ba Baintolle menyumbangkan 11 ekor kudanya untuk membantu Pemerintah Provinsi Hubei mengatasi wabah virus corona. Pria ini mendapat informasi dari Ali Wari dokter asal Palestinam yang menjadi sukarelawan penerjemah.

Ali Wari saat ini berada di Wuhan pusat penyebaran virus 2019-nCov. Dia menggalang grup Wechat untuk menyebarkan informasi tentang virus corona tersebut. Grup Wechat yang diberi nama "Wuhan 2019-nCoV" itu memiliki anggota sekitar 480 orang dari negara-negara Arab yang kebanyakan bekerja di Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Update Selasa Pagi, Korban Meninggal Virus Corona Tembus 1.018 Orang

"Awalnya, saya menerjemahkan dan menyebarkan informasi mengenai virus ini. Lalu banyak yang bergabung dalam grup," ucap Wari dikutip media resmi setempat sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (9/2/2020).

"Saya seorang dokter. Saya bisa berbicara bahasa Arab, Mandarin, dan Inggris. Saya bisa membantu merawat pasien, memberikan informasi, dan melakukan apa saja," kata Ali Wari, warga negara Palestina, yang tinggal di Wuhan.

Dia bersama teman-temannya dari negara Arab sedang menunggu izin dari pemerintah lokal untuk bisa menjadi tenaga sukarelawan.

Orang China Salat Menghadap Sembarangan Karena Takut Virus Corona? Cek Faktanya

Beberapa pekan yang lalu, Wari menerjemahkan dan menyebarkan informasi-informasi penting mengenai virus corona jenis baru itu, termasuk langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah setempat.

"Saya yakin virus ini bisa dikendalikan. Tapi banyak pelajar muda yang panik meskipun pihak kampus sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, saya akan menenangkan mereka seperti halnya seorang kakak," ujarnya.

Mohamad Khotib yang juga berasal dari Palestina meminta keluarganya bergabung dengan Wari. "Saya yakin ada solusi mengatasi wabah ini. Kami harus bekerja keras dan tidak kenal kata menyerah," tegasnya. Beda lagi dengan Mohamad Asaad, kandidat doktor dari Mesir, yang sudah telanjur cinta dengan Kota Wuhan.

Orang China Salat Menghadap Sembarangan Karena Takut Virus Corona? Cek Faktanya

"Saya sedih melihat kota yang gemerlap ini. Sekarang saatnya mendukung dan saling bekerja dengan baik. Karena itu, saya sebagai relawan telah mendarmabaktikan diri dan mendukung kawan-kawan China saya untuk mengatasi masa-masa yang sulit ini," katanya.

Dengan mengatasnamakan warga Arab, Wari telah mengajukan permohonan kepada Kantor Urusan Luar Negeri (FAO) Kota Wuhan agar diizinkan menjadi tenaga sukarelawan. "Saya ingin membantu apa yang bisa saya lakukan. Kami tinggal di Wuhan, makanya saya cinta kota ini," tutur Wari dikutip Xinhua.

Sementara itu, seorang warga beretnis Uigur Xinjiang, Ba Baintolle, menyumbangkan 11 ekor kudanya. Uang hasil penjualan 11 ekor kuda senilai 88.000 yuan atau sekitar Rp171,9 juta itu diberikan kepada Pemprov Hubei untuk mengatasi wabah virus mematikan.

Makanan Wajib Pasien, Daging Labi-Labi Obat Virus Corona?

Penggembala kuda itu tinggal di Kabupaten Wenquan, Daerah Otonomi Xinjiang. Kabupaten Tongcheng, Provinsi Hubei, setiap tahun menyumbangkan 300.000 yuan (Rp586 juta) kepada warga Wenquan untuk membangun infrastruktur, pengenalan teknologi, dan membangun sekolahan.

Ba Baintole yang menawarkan bantuan ke China.
Ba Baintole yang menawarkan bantuan ke China.

"Saya sangat sedih dengan berjangkitnya wabah di Hubei. Mereka banyak sekali bantu kami dan sekarang saatnya saya membantu mereka," ujar Baintolle dikutip China Daily.

Pria yang memiliki 400 ekor kuda dengan pendapatan sekitar 150.000 yuan (Rp293 juta) per tahun itu mengatakan bahwa kuda melambangkan keberanian dan ketangguhan. "Saya berharap masyarakat Hubei dengan gagah berani bisa menundukkan virus tersebut. Jangan menyerah. Hati saya bersamamu, meski jarak kita ribuan mil," ucapnya.

Dampak Corona, Apotek Hindari Jual Masker Per Boks karena Stok Minim

Data Komisi Kesehatan China (NHC) hingga Selasa (11/2/2020) pagi menyebutkan korban jiwa akibat epidemi itu sudah mencapai 1.018 orang.

Seluruh orang yang terinfeksi virus corona di China daratan telah mencapai 42.638 orang, dan 7.333 dalam keadaan parah. Sementara mereka yang dicuriga terinfeksi virus korona mencapai 21.675 orang.

Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh, ada 716 orang, sehingga pasien yang dinyatakan sehat dari virus korona mencapai 3.996 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya