SOLOPOS.COM - Warga melintas di ruas jalan Jagalan-Durensawit Dusun Beji Banjaroya Kalibawang yang menyempit karena tanah longsor, Selasa (11/12/2012).(JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Warga melintas di ruas jalan Jagalan-Durensawit Dusun Beji Banjaroya Kalibawang yang menyempit karena tanah longsor, Selasa (11/12/2012).(JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

KULONPROGO—Jalan raya Beji, Desa Banjaroya, Kalibawang terdapat banyak titik longsor. Akibatnya, jalan menjadi sempit. Longsor susulan juga masih mengancam karena saat ini ditemukan banyak retakan pada aspal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di ruas jalan mulai Pasar Jagalan hingga perbatasan dengan Borobudur Jawa Tengah sepanjang 400 meter itu terdapat tiga titik longsor. Titik terparah berada di depan rumah Harman mencapai sepanjang 20 meter selebar dua meter. “Dulu di tepi jalan ini terdapat bangket, tetapi sudah longsor dua tahun lalu,” ujar Harman, Selasa (11/12/2012).

Ketika awal longsor, menurutnya hanya selebar satu meter. Karena tidak ditangani, maka longsor semakin parah. Kini tanah longsor telah mencapai badan jalan sehingga jalan yang semula lebarnya empat meter hanya tersisa 2,5 meter.

Dua titik longsor lainnya lebih kecil, yakni sepanjang dua meter dan tiga meter. Kondisinya sama, tanah longsor hingga menggerus badan jalan. Jalan tersebut kini berada di tepi jurang sedalam lebih dari 15 meter.

Setelah terjadi longsor, Harman kemudian memasang gundukan tanah di tepi jalan. Ia juga memanam jagung di atas gundukan tersebut. “Tujuan saya hanya untuk memberi tanda bahwa jalan hanya selebar ini, di belakangnya adalah jurang. Jadi agar pengendara hati-hati,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya