SOLOPOS.COM - Suasana takbiran di Masjid Gedhe Kauman, Jogja, Sabtu (24/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/I Ketut Sawitra Mustika)

Masyarakat tidak perlu khawatir jika acara membuat macet di beberapa titik ruas jalan

Harianjogja.com, JOGJA—Acara Gema Takbir Jogja 2017 diharapkan bisa menjadi hiburan bagi masyarakat sekaligus jadi atraksi wisata religi yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Jogja.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, saat membuka Gema Takbir Jogja yang mengambil tema Persaudaraan Umat Islam Meraih Kemenangan di Masjid Gedhe Kauman, Sabtu (24/6/2017).

Haryadi menuturkan takbir merupakan tradisi tahunan yang menandai berakhirnya umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. “Takbir adalah syiar Islam. Takbir ini bukan hanya ada di sini [Masjid Gedhe Kauman] tetapi di seluruh sudut kampung Jogja,” paparnya, Sabtu.

Masyarakat tidak perlu khawatir jika acara membuat macet di beberapa titik ruas jalan. Pemerintah Kota beserta Polresta Jogja sudah berkoordinasi supaya tidak ada kemacetan parah. “Macet sedikit tidak masalah karena memang banyak orang berjalan kaki,” tutur Wali Kota.

Ketua Panitia Gema Takbir Jogja 2017 Noor Akbar Utama mengungkapkan Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, tidak jadi membuka acara itu karena berhalangan. Gema Takbir Jogja sudah digelar sejak 10 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya