SOLOPOS.COM - Seorang petani menyirami tanaman melon yang berada di kawasan Pantai Trisik, Kulonprogo, Jumat (11/10/2013).

Harian Jogja.com, KULONPROGO—Sedikitnya 30 hektar lahan melon di Pesisir Pantai Trisik terancam gagal panen karena ancaman ombak pasang pantai itu dalam sepekan terakhir.Kini jarak antara garis pantai dengan lahan melon hanya sekitar 30 meter.

Andi, 29, salah satu petani melon di Pantai Trisik mengaku khawatir air laut masuk ke lahan pertaniannya.”Padahal 20 hari lagi sudah panen. Jika sampai air laut masuk, jelas kami tidak bisa panen karena tanaman mati kena air laut,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja.com, Kamis (10/10/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Andi mengungkapkan, beberapa tanaman melon di lahannya ada yang sudah mati karena terkena percikan air laut. Tanaman yang sudah mati berada paling ujung selatan atau paling dekat dengan garis pantai. Kendati air laut belum masuk lahan, tapi uapnya telah sampai ke area pertanian.

Sementara hingga Jumat (11/10/2013) gelombang di Pantai Trisik masih tinggi. Kepala Dusun Imorenggo, Solikin, mengainformasikan, tidak ada peningkatan gelombang dari Kamis malam hingga Jumat pagi.

“Tapi juga gelombang masih tinggi. Hanya saja tidak ada peningkatan lebih parah,” ujar Solikin.

Dia menambahkan, tanaman cemara yang berada di pesisir akhirnya mati karena terendam air laut setelah garis pantai bertambah 50 meter ke arah daratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya