SOLOPOS.COM - Salah seorang nelayan Ngrenehan, Desa Kanigoro, Saptosari sedang memerbaiki jaring untuk keperluan menangkap ikan. Adanya bantuan kapal ukuran sepuluh GT ternyata kurang diminati oleh para nelayan di Gunungkidul. Foto diambil beberapa waktu lalu

Gelombang tinggi Pantai Selatan terjadi di Ngrenehan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Gelombang tinggi yang terjadi di kawasan Pantai Selatan membuat enam kapal nelayan di Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Saptosari rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian diperkirakan mencapai belasan juta rupiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan gelombang yang datang tidak begitu tinggi karena hanya dua meter. Namun  puncak gelombang terjadi bersamaan dengan air pasang maka memiliki pengaruh yang cukup signifikan.

Adanya kejadian kapal rusak ini, Suris meminta kepada nelayan untuk lebih berhati-hati. Hal ini dibutuhkan untuk mengurangi risiko kerugian saat terjadi gelombang pasang.

“Kami terus melakukan pantauan tentang tinggi gelombang di pantai selatan. Setiap ada perubahan, kami juga rutin memberikan informasi kepada masyarakat,” katanya, Senin (18/10/2016)

((Baca Juga : GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : 6 Kapal Rusak, Kerugian Capai Belasan Juta)

Sementara itu, salah seorang nelayan di Pantai Drini, Joko mengakui akibat gelombang tinggi yang terjadi sejak Senin malam, para nelayan memilih untuk berhenti melaut. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. “Berhenti dulu sementara waktu. Kalau kondisinya sudah aman, kita akan melaut lagi,” kata Joko.

Menurut dia, meski ada gelombang tinggi namun  peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan kerugian. Pasalnya kejadian tersebut masih terhitung kecil dibandingkan dengan yang terjadi dengan gelombang tinggi yang terjadi beberapa bulan lalu. “Untuk saat ini, tingginya hanya 2-3 meter. Sedang pada awal Juni lalu, tingginya bisa mencapai enam meter,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Krakal Sudarto. Menurut dia, adanya gelombang tinggi sudah hal biasa karena terus terjadi setiap tahunnya. “Meksi demikian, kita juga tetap harus berhati-hati untuk mengurangi risiko musibah. Sampai saat ini di Pantai Krakal semua aman dan tidak terjadi apa-apa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya