SOLOPOS.COM - Kondisi warung milik Muyar yang terkena abrasi, Selasa (15/7/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Abrasi di Pantai Baron masih berlangsung. Kini giliran dua warung di area pasiran yang terkena abrasi, Selasa (15/7/2014).

Koordinator Pedagang Area Pasiran Ngatijo mengungkapkan abrasi di warung  di area pasiran dimulai ketika gelombang tinggi, 11 Juli lalu. Gelombang tinggi juga membuat area pasir baron abrasi setinggi 1,5 meter dan sepanjang 30 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Namun, itu sudah resiko pedagang di wilayah pasiran. Kami sudah tahu itu semua. Jadi ya tidak masalah,” ungkap dia di Pantai Baron, Selasa (15/7/2014).

Salah satu warung yang tidak bisa beroperasi yakni milik Eko Suprihatin. Ketika gelombang 18 feet menghantam 11 Juli lalu, warungnya masih berdiri, namun tiang penyangga sudah mulai menggantung karena pasir yang abrasi. Namun, kemarin bangunan warung sudah tidak tampak berdiri karena sengaja dibongkar.

“Sudah dua minggu lebih saya tidak bisa berjualan karena kondisi gelombang yang cenderung tinggi,” ujar dia.

Hari ini, salah satu warung kembali terkena abrasi. Kali ini menimpa warung milik Muyar. Area pasir yang menjadi alas warung sudah terkikis hamper setengah bagian. Nelayan pun bersama-sama bergotong royong untuk membuat bendungan agar tidak terkena terjangan ombak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya