SOLOPOS.COM - Warga menonton kapal nelayan KM Akau Jaya Sembilan yang karam di Pantai Toroudan, kecamatan Saptosari, kabupaten Gunungkidul,Kamis 10/10/2013).

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL–Gelombang tinggi di Pantai Selatan DIY membawa korban. Kapal nelayan Akau Jaya Sembilan karam di tebing dekat Pantai Toroudan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Kamis (10/10/2013). Akibatnya, satu anak buah kapal tewas, sedangkan delapan lainnya hilang.

Salah satu saksi mata, Tommy, menuturkan pada Rabu (9/10/2013) sekitar pukul 23.00 WIB, kapal tersebut membuang jangkar di selatan Pantai Ngrenehan. Namun pada Kamis pagi, kondisi kapal sudah terombang-ambing ombak dengan kondisi jangkar tinggal satu buah di depan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Salah seorang nelayan setempat, Suparman, ketika memancing melihat kapal bergerak tak tentu arah.  “Kapal terombang-ambing kurang lebih setengah jam. Sekitar pukul 06.00 WIB, datang dua ombak setinggi delapan meter. Pada ombak kedua, jangkar putus dan kapal hanyut dan terdampar,” tutur dia kepada Harian Jogja.com.

Koordinator SAR Baron Marjono telah berkoordinasi dengan Basarnas Semarang, Cilacap, dan Bali. Hasilnya diketahui, kapal nahas itu diawaki sembilan orang yakni Sutaryo (nakhoda), Tarif (mualim),  Alexsander (ABK), Yanto (KKM/Juru masak), Riyatno (ABK), Maxsudi (ABK), Johan Tala Haju (ABK), Hendrik (ABK), dan Farel Maulani (ABK).Namun dalam jurnal yang ditemukan tertulis Alexander merupakan nakhoda.

Kapal itu milik Asman di bawah naungan PT. Aksi. “Kapal dari arah Bali menuju Cilacap untuk melakukan perbaikan. Kemudian dari Cilacap kapal hendak menuju Bali namun ternyata mesin bermasalah lagi ketika sampai di depan Pantai Baron,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya