SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelombang tinggi. (Freepik)

Solopos.com, SLEMAN - Gelombang tinggi yang terjadi di perairan selatan DIY pada Minggu (30/5) menyebabkan laka laut di Pantai Ngluwen, Kalurahan Krambilsawit, Saptosari. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, wisatawan diimbau untuk berhati-hati bermain di bibir pantai.

Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa menuturkan kondisi gelombang laut di perairan selatan DIY beberapa waktu terakhir kategorinya masih tinggi.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

"Kami memprediksi ketinggiannya antara 2,5 meter hingga 4 meter. Masih dalam kategori tinggi," kata Sigit pada Senin (31/5/2021).

Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat khususnya wisatawan dan nelayan untuk berhati-hati. Juga senantiasa memperbarui informasi dari BMKG terkait adanya gelombang tinggi perairan selatan. Jangan sampai peristiwa di Ngluwen yang menyebabkan sepasang muda-mudi terseret gelombang tinggi terulang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Sepasang Remaja Sukoharjo Terseret Ombak Pantai Ngluwen DIY, Satu Meninggal & Satu Hilang

Sigit menuturkan selama musim kemarau, gelombang di perairan selatan Samudra Hindia diprediksi mencapai ketinggian sampai 4 meter. "Kalau di atas 2,5 meter kami menyebutnya sudah di level tinggi. Sehingga ini harus menjadi kewaspadaan semua masyarakat yang beraktivitas di laut," imbuhnya.

Berdasarkan analisis BMKG, penyebab tinggi gelombang di perairan selatan dipicu karena perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi bagian Australia. Yaitu 1.030 milibar dengan tekanan udara di Indonesia yang tercatat di angka 1.004 milibar. Perbedaan ini disinyalir mempengaruhi peningkatan kecepatan angin.

“Angin yang berhembus kencang ini secara meteorologis akan berdampak pada tinggi gelombang laut,“ ucapnya.

Baca juga: Guguran Awan Panas Merapi Meluncur 3 Km Minggu Siang

Selain membahayakan wisatawan yang mandi di pinggir pantai dan nelayan yang melaut, gelombang tinggi ini juga berpotensi merusak kapal yang tertambat di pinggir pantai perairan selatan. Bahkan, bangunan di pinggir pantai seperti warung pedagang bisa turut rusak diterjang gelombang.

Untuk itu, Sigit meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi melalui BMKG dan waspada setiap saat. Sebab kondisi gelombang laut yang tinggi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Agustus mendatang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya