SOLOPOS.COM - Sekar Kabupaten Karanganyar bersama Disdikbud Karanganyar menyelenggarakan Gelar Punakawan secara virtual di Studio Kendedes pada Minggu-Jumat (13-18/9/2020).(Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR--Kabupaten Karanganyar mencari punakawan "cita rasa" lokal. Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar bekerja sama dengan Seniman Karanganyar (Sekar) menyelenggarakan Gelar Punakawan pada Minggu-Jumat (13-18/9/2020).

Kegiatan dilaksanakan secara virtual di studio Kendedes Desa Suruhkalang, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gelar Punakawan mengangkat tema "Seni Kala Pandemi Bugar Walau Virtual". Peserta Gelar Punakawan yakni Sekar dari 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Pembawa acara, pemain karawitan, pemain musik, guru, bahkan camat tampil sebagai punakawan.

Punakawan adalah karakter khas dalam wayang yang identik dengan lakon lucu. Setiap peserta bebas menampilkan cerita dalam pewayangan dengan catatan porsi punakawan lebih banyak.

Begini Ancaman 2.000 Pekerja Seni Sragen Bila Hajatan Tidak Diizinkan

Cerita Tertentu

Ketua Sekar Kabupaten Karanganyar, Joko Dwi Suranto, menuturkan setiap kecamatan mewakilkan satu tim dan membawakan cerita tertentu. Sebanyak tiga tim dari tiga kecamatan tampil per hari. Gelar Punawakan ditutup dengan penampilan kolosal 17 tim.

"Pada dasarnya semua yang tampil itu pemain campursari. Ada yang MC, pemain musik, pemain karawitan. Ada yang pemain kendang, penabuh gamelan, dan pemain keyboard jadi petruk, camat jadi bagong, lurah dan guru jadi semar, dan lain-lain. Mereka mencari potensi di wilayah masing-masing," kata Joko saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Minggu (20/9/2020).

. Menurut dia, penonton maupun panitia kaget melihat polah mereka menjadi punakawan. Padahal tidak ada yang memiliki keahlian di bidang pewayangan.

"Namanya seniman itu kan harus bisa melakoni banyak hal. Ini saya ajak anggota Sekar mempelajari seni selain campursari. Fokus Sekar berubah setiap tahun, yaitu 2016 ketoprak, 2017 gamelan, 2018 campursari, 2019 drama, sandiwara teater, dan 2020 wayang. Ya ngomong, ya njoget, ya nyanyi," jelas dia.

Karakter dalam Kehidupan

Gelar Punakawan itu merupakan rangkaian acara Grebeg Lawu yang rutin ada setiap tahun. Bupati Karanganyar, Juliyatmono bersama Kepala Disdikbud Karanganyar, Tarsa, menutup acara tersebut. Panitia menghadirkan dua juri yang ahli , Diwoso dan Wiji Santoso.

Nama Diwoso cukup dikenal di kalangan Wayang Orang Kota Solo. Menurut mereka punakawan dari masing-masing kecamatan memiliki keistimewaan meskipun belum ada humor yang mengesankan.

Tertular Pedagang Pasar, 9 Warga Kulonprogo DIY Positif Covid-19

Hasilnya, Semar terbaik penampil dari Sekar Korwil Colomadu, bagong terbaik jatuh pada penampil dari Sekar Korwil Jatiyoso,  Sekar Korwil Karanganyar meraih gelar gareng terbaik, dan petruk terbaik dari Sekar Korwil Kebakkramat. Panitia juga memilih penampil terbaik. Peringkat satu adalah Sekar Korwil Tawangmangu, peringkat dua Sekar Korwil Jaten, dan peringkat tiga Sekar Korwil Mojogedang.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dalam sambutannya menyampaikan tokoh punakawan adalah karakter dalam kehidupan. Bupati berencana menampilkan punakawan secara kolosal pada rangkaian HUT ke-103 Kabupaten Karanganyar.

Juliyatmono berpendapat  tokoh punakawan sarat nilai tertentu. Ia menjabarkan bahwa Petruk identik dengan orang yang punya inisitif, bagong enterpreneur, gareng kreatif, dan semar sebagai puncak pimpinan.

"Kami akan menggunakan maskot punakawan. Bagaimanapun punakawan itu jiwa. Karakternya melekat dalam sifat manusia," ungkap Bupati saat memberikan sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya