SOLOPOS.COM - Warga membuka situs demo PPDB online, Selasa (16/6/2020). Situs demo itu untuk persiapan PPDB SMP negeri yang direncanakan tanpa tatap muka atau sepenuhnya online. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SEMARANG -- Aroma kecurangan mulai tercium dalam proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB online SMA/SMK negeri di Jateng 2020. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah atau Disdikbud Jateng mencium gelagat ketidakjujuran dari orang tua maupun calon siswa.

Dugaan itu menyusul ditemukan banyak data calon siswa yang tidak sesuai pada aplikasi pendaftaran PPDB yang dilakukan secara online. Banyak data dari calon siswa yang tidak sesuai dengan fakta pada aplikasi pendaftaran PPDB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sudah Saling Teror di Whatsapp, Ini Pemicu Kelompok John Kei Serang Nus Kei

Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri, mengaku menerima banyak laporan terkait gelagat kecurangan atau ketidakjujuran pengisian data dalam aplikasi PPDB online. Ketidakjujuran itu terkai pengisian nilai rapor, surat keterangan domisili, kartu keluarga (KK), hingga sertifikat kejuaraan. Tujuannya tak lain agar calon peserta didik bisa diterima di sekolah yang diinginkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Menindaklanjuti aduan itu, saya memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah untuk dengan ketat melakukan validasi dan verifikasi data yang masuk. Proses validasi dan verifikasi data dilaksanakan mulai Senin-Kamis [22-24/6/2020],” terang Jumeri melalui rekaman video, Senin pagi.

Reisa: Boleh ke Mal, Tapi Jangan Bawa Ibu Hamil dan Anak

Jumeri mengatakan penerimaan PPDB Jateng tahun ini dilakukan sepenuhnya secara online karena situasi pandemi Covid-19. Kendati demikian, momen PPDB online Jateng seharusnya dimanfaatkan orang tua maupun calon siswa bersikap jujur dan menghindari kecurangan.

“Kita sepakat, tanpa kejujuran niat kita melahirkan generasi hebat di masa yang akan datang hanya akan jadi angan-angan kosong. Oleh karenanya, baik penyelenggara, peserta didik, orang tua harus sama-sama memiliki integritas,” ungkap Jumeri.

Terungkap! Ini Identitas Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar

Terancam Dicoret

Jumeri pun mengimbau kepada orang tua maupun calon siswa yang telah memalsukan data untuk segera memperbaiki. Jika tak segera diperbaiki, pihaknya tak segan-segan mencoret nama calon siswa yang melakukan kecurangan di PPDB online Jateng meski telah dinyatakan diterima di sekolah yang dituju.

“Mereka yang melakukan perbaikan tidak akan dikenai sanksi apa pun. Namun, apabila setelah pengumuman penerimaan diketahui ada pelanggaran atau laporan masyarakat mengenai indikasi pelanggaran, maka penerimaan calon siswa itu akan dibatalkan,” tegas Jumeri.

Klaster Hajatan Mengganas, Semarang Malah Longgarkan Aturan Resepsi Pernikahan

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku telah berkali-kali mengingatkan orang tua maupun calon siswa untuk jujur. Dia memperingatkan jangan ada kecurangan dalam mengisi data di PPDB online Jateng.

“Ketika mengisi data harus sesuai kenyataan. Kalau tidak, meski diterima dan dicek datanya salah, maka akan langsung kami coret,” tutur Ganjar.

20 Laboratorium Libur, Jumlah Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Anjlok Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya