SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan sisa-sisa balon udara dengan petasan yang meledak di Dukuh Krapyak, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Senin (17/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Balon udara dengan petasan meledak di tengah permukiman Dukuh Krapyak, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Senin (17/5/2021). Suara ledakan itu mengagetkan warga.

Ada dua kali ledakan yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Petasan yang dibawa balon udara itu meledak di samping rumah salah satu warga bernama Sri Rejeki Handayani.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sri mengatakan ada empat kali ledakan yang terdengar dari samping rumahnya. Jedanya hanya beberapa detik. "Dua kali terdengar kencang sementara dua ledakan volumenya agak turun," kata Sri saat ditemui di Mapolsek Delanggu, Senin.

Baca Juga: Wisatawan Berlipat, Pengusaha Perahu Wisata Rawa Jombor Tingkatkan Standar Keamanan

Saat peristiwa balon udara meledak itu, Sri berada di depan rumahnya di wilayah Delanggu, Klaten, dan bergegas mencari sumber ledakan. Ketika berada di samping rumah, ia hanya mengetahui potongan kertas berhamburan.

Selain itu ia melihat kerangka bambu, plastik transparan, lakban, dan petasan yang belum sempat meledak di samping rumahnya. Benda yang meledak itu diduga balon udara tersangkut di kabel samping rumahnya sebelum petasan yang dibawa meledak. Akibat peristiwa itu, satu kaca kamar rumah Sri pecah. "Kerugian diperkirakan Rp300.000," jelasnya.

Pipa Berbahan Plastik

Sri menjelaskan petasan dalam balon udara yang meledak di permukiman wilayah Delanggu, Klaten, itu berupa pipa berbahan plastik yang dibungkus kertas. Sejumlah petasan yang belum sempat meledak diguyur air oleh warga.

Baca Juga: Belajar Dari Kasus WKO, Perahu Wisata Rawa Jombor Klaten Dilarang Angkut Penumpang Lebihi Kapasitas!

Petasan yang belum meledak itu lantas dibawa polisi. Sri menjelaskan peristiwa balon udara membawa petasan yang meledak di tengah permukiman baru kali pertama itu terjadi di kampungnya.

Menurutnya, selama ini tak ada warga di sekitar rumahnya yang bermain balon udara apalagi membawa petasan. Warga lainnya, Sartono, mengatakan kerasnya bunyi ledakan membuat genting rumahnya bergetar.

"Saat itu saya di dalam rumah sedang mengaduk minuman. Tahu-tahu terdengar suara ledakan sangat kencang sebanyak dua kali. Genting rumah saya juga bergetar dua kali," katanya.

Baca Juga: Kebanjiran Pengunjung, Pengelola Umbul Pelem Klaten Terapkan Sistem Buka-Tutup

Sartono tak mengetahui dari mana balon udara yang meledak di kampungnya, Sabrang, Delanggu, Klaten, tersebut berasal. Namun, sejumlah warga menyebut sebelumnya ada balon udara terbang dari wilayah selatan.

Radius 25 Meter

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rithas Hasibuan, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengatakan dari keterangan beberapa saksi terdengar dua kali ledakan. Tak ada korban jiwa maupun terluka akibat ledakan petasan yang diperkirakan beradius 25 meter itu.

Kasatreskrim menjelaskan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan empat benda diduga petasan ke Mapolsek Delanggu. Benda itu berupa pipa plastik sepanjang 10 sentimeter yang kemudian dimusnahkan.

Baca Juga: Pantau Objek Wisata Air di Klaten, Polisi Pun Taati Protokol Kesehatan

"Dari olah TKP kami menemukan beberapa benda mirip mercon. Kami koordinasi dengan Jibom Gegana Brimob Jateng dan dilakukan disposal bahan-bahan yang sudah diamankan," kata Kasatreksrim.

Kasatreskrim mengatakan proses penyelidikan masih berlangsung. Enam warga diperiksa sebagai saksi. "Untuk saat ini kami masih mendalami pemeriksaan untuk mengetahui dari mana asal balon udara itu dan siapa pembuatnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya