SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Dua kelompok yang diduga dari dua perguruan silat bersitegang dan nyaris adu jotos di wilayah Andong, Boyolali, pada Selasa (10/5/2022) malam. Keributan tersebut dikarenakan berita hoaks atas meninggalnya salah satu anggota perguruan silat karena dianiaya anggota perguruan silat lain.

Akibat kabar hoaks tersebut, anggota perguruan silat yang merasa anggotanya menjadi korban berdatangan dari luar daerah seperti Semarang, Sragen, Salatiga, dan Karanganyar akan menggeruduk perguruan silat lainnya yang disangka menjadi pelaku penganiayaan di daerah Andong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masalah kejadian kesalahpahaman semalam, beruntung tidak terjadi konflik antarkelompok karena upaya kami bersama Kodim Boyolali dan elemen lain untuk melakukan pencegahan, imbauan, dan penyekatan sehingga dua kelompok masyarakat tidak bertemu,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, saat ditemui wartawan di Mapolres Boyolali, Rabu (11/5/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres mengungkapkan Polres Boyolali juga telah menetralisir isu hoaks dan sudah bertemu dengan orang yang disangka telah meninggal dunia karena dianiaya kelompok perguruan silat lain.

“Ternyata masih hidup, dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan suatu apa pun,” jelas Asep. Lebih lanjut, Asep mengungkapkan anggota yang dikabarkan meninggal dari kelompok diduga perguruan silat tersebut kemudian membuat video untuk memberitahukan kondisinya baik-baik saja.

Baca juga: Kunci Mobil Pemudik Hilang di Rest Area Boyolali, Ketemu di Kendal

Asep menambahkan orang tersebut juga mengimbau rekan-rekan satu kelompoknya untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Kami sendiri mengimbau kepada warga masyarakat di Boyolali untuk tidak mudah termakan isu-isu yang tidak benar dan menyesatkan. Untuk kejadian kesalahpahaman semalam sudah bisa kami tangani dan situasi sekarang sudah pulih kembali,” jelas Kapolres.

Lebih lanjut, Asep mengatakan ada sekitar 200 – 300 orang yang terlibat dalam kesalahpahaman massa. Kemudian sekitar 20 orang diamankan untuk dimintai keterangan di Polres Boyolali untuk pendalaman kasus.

“Untuk tersangka belum ada yang ditetapkan, tapi ada beberapa orang yang diduga sebagai pelaku tindak pidana. Untuk barang bukti yang telah diamankan ada batu, senjata tajam, kemudian serpihan dari bangunan yang dirusak,” kata dia.

Baca juga: Buntut Penyakit Mulut & Kuku, Disnakkan Boyolali “Lockdown” Pasar Hewan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya