SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Sama halnya di beberapa daerah lain, pengelola hotel di Boyolali juga mengeluhkan turunnya okupansi sejak adanya wabah Covid-19. Penurunan okupansi bahkan bisa mencapai 80 persen dari waktu-waktu normal.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Boyolali, Heni Lestari Dwi Fitriyanti, mengatakan biasanya okupansi hotel di Boyolali bisa mencapai 70%. Saat ini okupansi turun hanya sekitar 10%-20% saja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PDP Corona Asal Mojolaban Sukoharjo Meninggal Dunia

“Kalau ditanya turun atau tidak, semua pasti turun. Sekarang yang benar-benar terkena dampak adalah perhotelan. Okupansi bisa turun hingga 80% dari waktu normal. Sebelumnya bisa 70%, sekarang 10%-20% saja itu sudah bersyukur,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (4/4).

Meski berat, sejumlah hotel di Boyolali masih bertahan. Dia tidak memungkiri, sejumlah hotel akan melakukan kebijakan untuk merumahkan karyawannya karena kondisi saat ini yang tidak bagus.

Ada Wabah Corona, 6 Pasangan Tak Resmi Ini Malah Asyik Indehoi di Hotel Karanganyar

“Sekarang yang biasanya okupansi 70% kemudian hanya dapat 10%, untuk operasional ya berat. Tetap ada yang merumahkan karyawan. Kami saja merumahkan karyawan. Sekitar 20% karyawan kami rumahkan,” kata pemilik Hotel Boyolali Indah tersebut.

Sedangkan, mengenai hotel yang memilih menutup sementara operasionalnya, Heni mengatakan baru satu hotel. Sedangkan, jumlah anggota PHRI di Boyolali ada 14 hotel.

Ayah Dory Harsa, Pengendang Senior Agus Haryanto Tutup Usia

“Dengar-dengar ada satu lagi, tapi yang jelas sudah menginformasikan kepada kami baru satu,” kata dia.

Siapkan Promo Khusus

Sementara itu, untuk mengatasi rendahnya okupansi hotel di boyolali, sejumlah hotel termasuk miliknya membuka program isolasi mandiri di hotel. Hotel memberikan promo khusus bagi tamu untuk menginap lama dalam rangka isolasi mandiri.

Laporan Terbaru! 24 Dokter Meninggal Dunia Saat Pandemi Corona

Untuk mengantisipasi persebaran Covid-19 di lingkungan hotel, pengelola hotel juga telah menerapkan protokol kesehatan, termasuk melakukan observasi suhu tubuh pengunjung maupun karyawan.

“Kami juga sudah mengantisipasi perkumpulan di restoran, jadi kami lakukan room order,” kata dia.

Rayakan Dies Natalis ke-50, UIN Walisongo Semarang Berhikmah di Tengah Covid-19

Sales Marketing Manager Ataya Hotel, Massaputra, mengatakan program isolasi mandiri dibuka juga untuk mendukung anjuran pemerintah dalam mengantisipasi persebaran Covid-19. Pihak hotel pun menawarkan program tersubut dengan diskon hingga 73,5%.

Ataya Hotel juga telah mengikuti prosedur kesehatan seperti tes suhu tubuh sebelum memasuki area hotel serta menaruh hand sanitizer di lobi kedatangan tamu.

Daftar Situs Peta Sebaran Virus Corona Soloraya, Indonesia, hingga Dunia

Selain itu, petugas yang jaga juga dilengkapi alat pelindung diri seperti kaos tangan, masker dan hand sanitizer.

Terkait okupansi, jika biasanya okupansi bisa mencapai 50% hingga 70%, mulai pertengahan Maret turun menjadi 10% hingga 12% saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya