SOLO--Gedung teater tertutup Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) di Solo atau Taman Budaya Surakarta (TBS) yang mulai dibangun 2007 mangkrak sejak beberapa tahun lalu. Bangunan baru itu belum bisa digunakan karena properti dalam gedungnya belum terpenuhi akibat tak adanya dana. Sementara, pembangunan fisik sudah mencapai 95%.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala TBS, Sujarwo, Rabu (4/7/2012), mengatakan dana yang diperlukan untuk melengkapi fasilitas di dalam gedung teater itu berjumlah miliaran. Pasalnya, fasilitas gedung itu bakal dibuat berstandar nasional dengan ruangan kedap suara, kursi yang nyaman, tata lampu yang bagus dan sejumlah fasilitas lainnya.
Sejak tahun lalu Sujarwo mengaku sudah mengusulkan anggaran dana itu ke dinas pariwisata Jawa Tengah dan pusat. Namun belum ada tanggapan karena memang tak ada dana yang dialokasikan untuk penyelesaian gedung itu. “Kalaupun ada beberapa miliar yang dialokasikan untuk TBS, biasanya bukan untuk gedung iu. Namun untuk biaya kegiatan lain seperti kegiatan seni maupun kegiatan lainnya,” terangnya saat menemui Espos, Rabu, di ruang kerjanya.
Menurut Sujarwo, pembangunan gedung teater itu sejak awal dilakukan bertahap. Tahap pertama menghabiskan dana sekitar Rp2 miliar. Tahap kedua sekitar Rp1 miliar dan pada tahap selanjutnya dana yang dikeluarkan semakin sedikit.
Sujarwo, mengaku pesimistis mengenai pemanfaatan gedung itu kalaupun sudah selesai dibangun. Biaya operasional untuk mengadakan pementasan di gedung tertutup itu dipastikan bakal mahal. Pengunjung yang melihat pertunjukkan di gedung tersebut seharusnya dimintai karcis masuk dengan harga tinggi, sekitar Rp100.000. Sementara, penikmat seni kian menurun. “Pertunjukkan yang gratis saja jarang yang menonton, apalagi yang membayar,” jelasnya.