SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG: Sejak erupsi Merapi tujuh bulan lalu, gedung praktek otomotif di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur belum
diperbaiki. Ketiadaan dana menjadi penyebabnya. Padahal, di gedung tersebut, siswa setempat pernah membuat prototype mobil yang mendapatkan apresiasi nasional.

Ketua Komite SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Suryadi mengungkapkan, saat erupsi Merapi, kawasan tersebut terkena hujan abu dan pasir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Akibatnya, atap gedung tertutup abu dan pasir hingga ketebalan 6 cm, hingga akhirnya ambrol,” jelasnya, (20/6).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, atap gedung tersebut dibuat dari seng alumunium anti karat dengan rangka baja ringan. Konstruksi tersebut, dirancang untuk anti karat dan tahan gempa. Namun, pihaknya tidak memperhitungkan terkait hujan abu dan pasir. Atas dasar itulah, gedung tersebut ambrol.

Ia menjelaskan, gedung tersebut dibangun dibangun bertahap sekitar tahun 2000. “Butuh waktu lima tahun kami membangun, dan menghabiskan dana Rp1,5 miliar,” jelasnya.(Harian Jogja/Nina Atmasari)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya