SOLOPOS.COM - Gedung PGRI di kawasan kota Wonogiri sepi, Sabtu (12/3/2022). Pemkab Wonogiri menyiapkan Gedung PGRI sebagai tempat isoter. Hingga hari itu tempat isoter di tempat tersebut belum diaktifkan. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Gedung PGRI kembali disiapkan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) oleh Pemkab Wonogiri, namun hingga saat ini belum diaktifkan. Kendari warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) tiga pekan terakhir tercatat stabil di angka 300-an orang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri belum mengaktifkan tempat isolasi terpusat (isoter). Sebab, isoman bagi warga yang terkonfirmasi positif tanpa gejala atau gejala ringan dinilai masih efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gedung itu pernah digunakan sebagai tempat isoter pada Agustus 2021 lalu. Pantuan Solopos, Sabtu (12/3/2022), Gedung PGRI sepi. Pagar pintu akses masuk dan keluar sisi samping terkunci. Area gedung dan halaman samping dilihat dari pagar itu terlihat lengang.

Baca juga: Pantau Vaksinasi Covid-19 di Klaten, Kapolri Apresiasi Kinerja Bupati

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wonogiri yang juga Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, beberapa waktu lalu kepada wartawan, menuturkan, Pemkab bisa sewaktu-waktu mengaktifkan tempat isoter di Gedung PGRI seperti yang dilakukan saat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak, Agustus 2021 lalu. Seluruh sarana pendukung dan sumber daya manusia (SDM) sudah siap. Namun, saat ini tempat isoter belum diaktifkan lagi.

Lelaki yang akrab disapa Jekek itu menilai, isolasi mandiri bagi warga terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron tanpa gejala atau gejala ringan masih efektif untuk mencegah penularan. Tingkat kesembuhan dari infeksi tinggi dan cepat. Sudah banyak warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang sudah sembuh.

“Prinsipnya tempat isoter bisa diaktifkan sewaktu-waktu. Semua sarpras [sarana prasarana] sudah siap,” ucap Bupati.

Dia menginformasikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi bantuan sarpras isoter dalam jumlah banyak. Sarpras tersebut siap digunakan sewaktu-waktu untuk menunjang operasional tempat isoter. Saat ini sarpras masih disimpan di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri.

Baca juga: Penerima Bansos Program Sembako Wonogiri Tambah 1.011 KPM

Berdasar data kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri yang terpublikasi di website, wonogirikab.go.id, hingga Kamis (10/3/2022) pukul 21.00 WIB kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 445 kasus. Sebanyak 345 warga terpapar Covid-19 menjalani isoman. Sebanyak 100 warga lainnya dirawat di rumah sakit. Kasus Covid-19 secara akumulasi hingga hari itu sebanyak 13.851 kasus.

Tiga pekan lalu, tepatnya Kamis (24/2/2022), kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri tercatat 437 kasus. Sebanyak 364 warga terpapar Covid-19 menjalani isoman, sedangkan 73 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Solopos, sarpras isoter bantuan BNPB mencapai ribuan unit, seperti 500 buah kasur busa, 500 unit almari plastik, 500 buah bantal berbahan dakron, 1.000 potong sprei, dan 1.000 potong sarung banta. Selain itu 50 unit tabung oksigen berkapasitas 50 kg, 50 buah nasal masker, 500 buah regulator, 500 potong selimut, 500 unit tempat sampah, dan 500 unit, ranjang single bed berukuran 90 cm x 200 cm.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya