SOLOPOS.COM - Menara kembar WTC meledak setelah dua pesawat yang diduga dibajak teroris menabrak gedung tersebut pada 11 September 2001. (Wikipedia.org)

Solopos.com, JAKARTATanggal 11 September 2001 merupakan tanggal bersejarah penanda serangan di New York dan Washington, DC, Amerika Serikat yang menghancurkan gedung World Trade Center, sebagian Pentagon dan menghancurkan sebuah pesawat penumpang di Shanksville, Pennsylvania.

Tak kurang dari 3.000 jiwa tewas akibat insiden itu. Serangan 11 September, juga disebut serangan 9/11, serangkaian pembajakan maskapai penerbangan dan serangan bunuh diri yang dilakukan pada tahun 2001 oleh 19 militan yang terkait dengan kelompok ekstremis al-Qaeda terhadap sasaran di Amerika Serikat, serangan teroris paling mematikan di tanah Amerika dalam sejarah AS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Serangan terhadap New York City dan Washington, D.C., menyebabkan kematian dan kehancuran yang luas dan memicu upaya besar AS untuk memerangi terorisme. Sekitar 2.750 orang tewas di New York, 184 di Pentagon, dan 40 di Pennsylvania.

Baca juga Latar Belakang dan Fakta Tragedi 9/11

Polisi dan departemen pemadam kebakaran di New York sangat terpukul: ratusan orang bergegas ke lokasi serangan, dan lebih dari 400 petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran tewas. Pada tanggal 11 September, pembajak mengubah maskapai penerbangan komersial menjadi rudal dan menyerang simbol kunci kekuatan ekonomi dan militer Amerika.

Serangan-serangan mengerikan ini meratakan menara-menara World Trade Center di New York, menghancurkan sebagian Pentagon, dan membuat orang Amerika dalam suasana hati yang serupa dengan yang dialami negara itu setelah serangan Jepang yang menghancurkan terhadap armada Amerika di Pearl Harbor pada tahun 1941.

Rangkaian kengerian dimulai pada pukul 08:45, ketika American Airlines Penerbangan 11, yang membawa 92 orang dari Boston ke Los Angeles, menabrak menara utara World Trade Center. Delapan belas menit kemudian, United Airlines Penerbangan 175, yang membawa 65 orang, juga menuju Los Angeles dari Boston, menabrak menara selatan World Trade Center.

Baca Juga Jurnalis Ungkap Kejanggalan Tragedi 11 September 2001

Pada 09:40, American Airlines Penerbangan 77, terbang dari Washington, D.C., ke Los Angeles dan membawa 64 orang di dalamnya, menabrak Pentagon. Pukul 10 pagi, United Airlines Penerbangan 93, terbang dari Newark, NJ, ke San Francisco, jatuh 80 mil tenggara Pittsburgh.

Penumpang di dalam pesawat, setelah mendengar tentang serangan di New York dan Washington, D.C., tampaknya menyerbu kokpit pesawat dan mencegah para pembajak menyerang ibu kota negara. Jutaan pemirsa televisi menonton dengan ngeri. Pada 09:50, menara selatan World Trade Center runtuh. Pada 10:29, menara utara World Trade Center juga runtuh.

Lebih dari 3.000 warga sipil tak berdosa dan petugas penyelamat tewas akibat aksi teror ini. Ini hampir sama dengan jumlah orang Amerika yang tewas pada 6 Juni 1944, selama invasi D-Day ke Prancis yang diduduki Nazi.

Baca Juga Ribuan Orang Terkena Kanker Akibat Teror 9/11

Ini hampir sama dengan 3.620 orang Amerika jumlah terbesar orang Amerika yang tewas dalam pertempuran dalam satu hari—yang tewas dalam pertempuran Perang Saudara di Antietam pada 17 September 1862.

Lebih banyak lagi orang Amerika tewas dalam dua jam pada 11 September. daripada meninggal dalam Perang 1812, Perang Spanyol Amerika, atau Perang Teluk.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Peristiwa 11 September 9/11, Gedung Kembar WTC Diserang 21 Tahun Lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya