SOLOPOS.COM - Suasana Kompleks Gedoeng Djoeang ‘45, Jl. Mayor Sunaryo, Kelurahan Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (20/9/2019). (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO — Gedung Djoeang ’45 menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia, 77 tahun silam di Kota Solo, Jawa Tengah.

Bangunan yang terletak di Kedunglumbu, Pasar Kliwon ini memiliki catatan sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari situs resmi Pemkot Solo, bangunan ini didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada 1876 dan selesai dibangun pada 1880. Pada awal berdirinya hingga 1942, bangunan tersebut digunakan sebagai fasilitas pelayanan bagi tentara Belanda dan diberi nama Cantienstraat, yang berarti jalan kantin.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, karena Benteng Vastenburg kian lama tak mampu menampung para tentara Belanda sehingga Gedung DHC ‘45 ini digunakan sebagai asrama militer.

Baca Juga: Jejak Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Solo, Bangunan Ini Jadi Saksi

Di masa pendudukan Jepang, gedung tersebut sempat dikuasai oleh pasukan Nipon dengan sebutan Senkokan. Setelah berhasil direbut kembali pada masa kemerdekaan, secara berturut-turut gedung tersebut digunakan sebagai panti asuhan, markas kesatuan TNI, kantor pengurus DHC ’45, hingga seperti sekarang ini.

Gedung yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan itu masuk daftar Bangunan Cagar Budaya (BCB) Kota Solo. Sementara Monumen Laskar Putri Surakarta yang terdapat di area Gedung Djoeang 45 dibangun sebagai penanda sejarah keikutsertaan kaum wanita dalam perjuangan serangan 4 hari tanggal 7-11 Agustus 1949.

Baca Juga: Kerap Keliru! Ini Hlo Penulisan HUT ke-77 RI yang Benar

“Salah satu anggota laskar tersebut adalah Ibu Tien Soeharto. Tugas Laskar Putri Surakarta seperti yang tercantum pada monumen adalah latihan kemiliteran, memasak di dapur umum bagi para pejuang, dan membantu tenaga kesehatan di pos PMI. Laskar Putri Surakarta dibentuk 11 Oktober 1945,” kata Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Solo, Soedjinto, seperti diulas Solopos.com sebelumnya.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, bangunan ini berubah fungsi menjadi panti asuhan, markas kesatuan TNI, kantor pengurus DHC ‘45 hingga menjadi salah satu destinasi wisata seperti saat ini. Bahkan, Gedung Djoeang ’45 menjadi salah satu spot selfie menarik yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Kota Solo.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan HUT ke-77 RI yang Bisa Dipasang untuk Status

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya