SOLOPOS.COM - Siswa MI Darul Ulum di Pasuruan harus belajar di luar karena gedung sekolah disegel pemilik. (detik.com)

Solopos.com, PASURUAN -- Ratusan pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, Kabupaten Pasuruan, telantar karena gedung sekolah mereka disegel ahli waris. Mereka terpaksa melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di luar gedung sekolah di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok itu.

Seperti dilansir detik.com, MI Darul Ulum merupakan lembaga pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Darul Ulum Rowogempol. Gedung yayasan tersebut disegel ahli waris yang menggugat kepemilikan lahan gedung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan pada Senin (25/11/2019) pagi, gerbang gedung yayasan digembok dengan rantai besar. Di bagian depan tembok gedung terpasang segel bertuliskan, "Tanah ini masih dalam sengketa ahli waris Almarhumah Ibu Subuhiyah dengan suami sah H. Abdul Mukti. Buku C Desa No: 676. Persil No: 72. Ahli Waris Muhammad Toha, Kuasa Hukum Lutfi dan rekan-rekan".

Karena terkunci, ratusan siswa terpaksa belajar di halaman luar gedung. Kondisi ini menyebabkan proses belajar-mengajar tak optimal. Pelajar dari semua kelas berkumpul jadi satu.

Mereka duduk lesehan berdesakan di lahan sempit. Sejumlah guru ikut duduk lesehan beralas terpal. Mereka belajar dalam kondisi sangat tak nyaman karena harus berdesakan. Sebagian mereka terpapar sengatan matahari, sebagian lagi lebih beruntung berteduh di bawah pohon besar.

"Kelas dua duduknya di sebelah sini," kata seorang guru mengatur lokasi duduk murid menggunakan pengeras suara, Senin.

Karena situasi tak kondusif, para pelajar tak menerima pelajaran sebagaimana mestinya. Akhirnya mereka dipulangkan lebih awal.

Kepala MI Darul Ulum, Nurul Hidayat, mengatakan gedung disegel sejak Jumat (22/11/2019). "Sejak Jumat, sengketa dengan ahli waris. Salah satu ahli waris menggugat lahan yang dibangun gedung ini," kata Nur Hidayat. Pihak sekolah telah mengadukan masalah ini ke polisi.

"Langkah kami menghubungi kapolsek (agar) segera berunding dengan pihak balai desa," kata Nur Hidayat lagi.

Ia berharap pihak ahli waris memiliki kebijaksanaan untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Ia berharap murid kembali bisa belajar normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya