SOLOPOS.COM - Gedung DHC 45 Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Gedung DHC 45 (Dok/Solopos)

Gedung DHC 45 (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo menilai wacana pengembangan Gedung Dewan Harian Cabang (DHC) 45 menjadi museum sulit direalisasikan. Pemanfaatan sebagai galeri atau ruang pamer disebut lebih cocok untuk pengembangan gedung berkonsep kolonial itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala DTRK, Endah Sitaresmi Suryandari, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Selasa (20/8/2013), mengatakan pengembangan DHC pascarevitalisasi diprioritaskan menuju pemeliharaan secara mandiri. Opsi pengembangan seperti galeri lukisan dan ruang pamer produk unggulan disebut lebih menjanjikan dari segi finansial.

“Kalau untuk museum kemungkinan sulit. DHC minim koleksi dan karakteristik bangunan bersejarah,” ujarnya.

Selain itu, pengembangan gedung menjadi museum dikhawatirkan kurang maksimal lantaran Solo telah memiliki Museum Radya Pustaka. Menurut Sita, panggilan akrabnya, pemanfaatan DHC ke depan harus berkontribusi signifikan terhadap bangunan yang selama ini seolah terpinggirkan itu.
“Paling tidak DHC bisa menghidupi dirinya sendiri dalam hal perawatan dan pemeliharaan bangunan,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya terus berkomunikasi dengan TNI ihwal rencana revitalisasi Gedung DHC. Sita berjanji metode rehab bangunan tidak akan mengubah bentuk aslinya. Sebagai informasi, bangunan yang bernama lain Gedung Juang ini sama sekali belum pernah direnovasi selama puluhan tahun. Padahal, bangunan tersebut telah terdaftar di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (sekarang BPCB) tahun 2010 sebagai benda cagar budaya (BCB).

Selain untuk organisasi eksponen veteran, Gedung DHC kini sering dijadikan tempat parkir lapak PKL dan becak di Jl, Mayor Sunaryo.

“Untuk metode rehabnya, kami pastikan tidak mengubah bentuk bangunan. Kami juga berkonsentrasi pada dua titik bangunan yang rawan ambrol,” tambah Sita.

Sementara itu, Ketua Harian DHC 45, Soedjinto, memastikan Kodam IV Diponegoro telah memberikan kesempatan untuk memaparkan rencana revitalisasi. Menurut mantan Kepala SMAN 4 Solo itu, bola kini berada di Pemkot untuk menyelamatkan BCB tersebut.

“Kodam IV Diponegoro sudah oke. Sekarang tinggal DTRK menindaklanjuti. Setelah semua sepakat segera teken MoU,” sarannya.

Sebelumnya, Kodam dan Pemkot akhirnya menyepakati revitalisasi Gedung DHC 45. Kesepahaman ini sempat terhalang TNI selaku pemilik aset selama beberapa tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya