SOLOPOS.COM - RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — Rencana pembangunan gedung baru RSUD Ibu Fatmawati Soekarno di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, menjadi salah satu materi pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD 2023 di Gedung DPRD Solo, Rabu (24/8/2022). Tidak main-main, kebutuhan anggaran untuk pembangunan gedung baru itu mencapai Rp150 miliar.

Sebelumnya, Pemkot sempat mewacanakan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan guna memenuhi kebutuhan anggaran yang cukup besar tersebut. Namun, rencana utang itu belakangan menguap seiring pembahasan KUA PPAS APBD 2023.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ini bahas KUA PPAS [Prioritas Plafon Anggaran Sementara]-nya nanti. Boten alot, tapi memang ada yang perlu dibicarakan. Ada hal-hal penting yang memang harus masuk. Seperti rencana pengembangan RS Ibu Fatmawati Ngipang,” jelas Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, seusai rapat KUA Solo 2023.

Dilakukan dihadiri Banggar DPRD Solo dengan TAPD Solo pada Selasa (23/8/2022) malam hingga Rabu (24/8/2022) dini hari. Janjang menjelaskan rencana pengembangan RSUD Ibu Fatmawati di Ngipang, Kadipiro, sebelumnya juga sudah dibahas Komisi IV DPRD Solo dengan pihak rumah sakit.

Dalam rapat itu disampaikan untuk pengembangan RSUD Ibu Fatmawati butuh anggaran Rp150 miliar. Perwakilan RSUD Ibu Fatmawati juga menyampaikan anggaran sebesar itu akan menggunakan dana pinjaman dari Bank Jateng. Tapi dengan pertimbangan masa bakti Wali Kota Solo yang tinggal sekira dua tahun, opsi tersebut dinilai kurang tepat.

Baca Juga: Lanjutkan Pembangunan RS Era Jokowi di Solo, Gibran Pakai Dana Utangan

“Bilangnya direkturnya dana mau cari ke Bank Jateng, pinjam. Tapi kalau melalui pemerintah pinjam, kan masa bakti kepala daerah tinggal dua tahun itu akan jadi kendala. Itu kan mempersulit. Juga ihwal bunga pinjaman dan lain-lain,” tuturnya.

Disepakati Pakai APBD

Sehingga, Janjang melanjutkan disepakati penggunaan APBD Solo selama dua tahun untuk pembangunan gedung baru RSUD Ibu Fatmawati. Tapi nilai APBD Solo yang akan dipakai belum muncul, baru dibahas saat pembahasan PPAS 2023.

Namun, menurut Janjang, untuk pengembangan RSUD Ibu Fatmawati di Ngipang, Solo, juga akan menggunakan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Di sana masih ada anggaran BLUD RSUD Ibu Fatmawati Rp40 miliar. Jadi kurangnya Rp110 miliar,” sambungnya.

Kekurangan dana Rp110 miliar itu yang menurut Janjang akan ditutup menggunakan APBD Solo 2023 dan 2024. Hanya, nilainya baru dibahas saat pembahasan PPAS 2023. “Sekarang baru masukkan cantolan payung hukumnya,” terangnya.

Baca Juga: Gibran Buka Suara Rencana Bangun RS & Puskesmas Baru di Solo Tertunda

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan akan melanjutkan pembangunan RSUD Ibu Fatmawati Soekarno pada 2023. Informasi tersebut dia sampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Solo, Jumat (15/7/2022).

Dia menyampaikan nota penjelasan Wali Kota terkait Pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2023, dan Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA PPAS) Tahun 2022.

Menurut dia ada beberapa kebijakan umum anggaran tahun 2023 yang disusun mengacu RPJMD 2021-2026 tahun 2023, serta permasalahan dan isu strategis. Di antaranya rencana pembangunan RUSU Ibu Fatmawati Soekarno di Ngipang, Kadipiro, Solo.

Skema Multiyears

Pembangunan gudung baru itu menurutnya akan dilakukan dengan skema tahun jamak (multiyears) disesuaikan kemampuan keuangan daerah. Gibran mengatakan pembangunan dilakukan di lahan 3.000 meter persegi.

Baca Juga: RSUD Ngipang Solo Bakal Dibangun 6 Lantai, Apa Saja Fasilitasnya?

“Kita [Pemkot] kan punya lahan 3.000 meter persegi, dan Rumah Sakit Ngipang Fatmawati itu sangat-sangat ramai, sangat-sangat profitable,” tuturnya. Dengan kondisi itu, Gibran menilai sudah saatnya dilakukan ekspansi gedung RSUD Ibu Fatmawati Soekarno.

Yang menarik, lanjut Gibran, pembangunan gedung baru rumah sakit itu akan dilakukan menggunakan dana pinjaman dari pihak ketiga. “Kemarin dari Dinas Kesehatan sudah mengajukan simulasi-simulasi peminjaman seperti apa,” katanya.

Gibran pun mengaku sudah mengarahkan Dinas Kesehatan ke beberapa instansi yang bisa meminjami dana. “Kemarin sudah saya arahkan ada beberapa instansi lah, bisa pinjam ke sini, atau ke sini. Iya [pakai utang] masih feasiblel,” terangnya.

Baca Juga: 3 Juta Orang akan Hadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo, Nginapnya di Mana?

Gibran menilai modal atau kapital RSUD Ibu Fatmawati Soekarno di Ngipang, Solo, memadai dan cukup untuk mengangsur pengembalian dana pinjaman tersebut. Sebab rumah sakit yang terletak di pinggiran wilayah Solo utara tersebut selama ini sangat ramai.

“Masih feasible lah. Soale mereka masih punya kapital dan untuk mengangsurnya juga masih sangat kuat sekali. Rumah sakite ramai banget kok. Intinya pembangunan ini untuk peningkatan pelayanan rumah sakit di Ngipang kepada masyarakat,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya