SOLOPOS.COM - Gedung yang dibangun dengan printer 3D (Istimewa)

Gedung baru DPR menjadi polemik selama beberapa bulan terakhir. Namun kini, sejumlah fraksi setuju mengkaji ulang.

Solopos.com, JAKARTA — Hingga saat ini tujuh proyek pembangunan Kompleks Gedung Parlemen, Senayan (gedung baru DPR), masih dalam pembahasan di badan anggaran. Namun, sejumlah anggota DPR meminta agar usulan pembangunan 7 proyek DPR dikaji kembali dengan mempertimbangkan perkembangan situasi ekonomi.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Situasi ekonomi sangat tidak memungkinkan bagi negara untuk membiayai pembangunan Kompleks Gedung Parlemen,” kata Nurdin Tampubolon, Ketua Fraksi Partai Hanura, Rabu (26/8/2015).

Untuk itu, paparnya, Fraksi Partai Hanura mengajak kepada seluruh anggota dewan untuk mempertimbangkan tujuh proyek gedung baru DPR itu. Menurut Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan, sangat tidak pantas bagi wakil rakyat untuk memaksakan realisasi tujuh proyek DPR tersebut.

“Situasi ekonomi sedang sulit. Jadi tidak perlu dipaksakan,” katanya. Selain dua fraksi tersebut, Fraksi Partai Demokrat juga berpendapat sama. “DPR saat ini memang sangat membutuhkan penguatan sarana kerja. Tapi, situasi ekonomi saat ini seharusnya jadi pertimbangan untuk menunda,” kata Didik Mukrianto, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat.

Seperti diketahui, tujuh proyek tersebut untuk membangun alun-alun DPR. Selain itu, DPR juga berencana membangun museum dan perpustakaan, menyediakan akses tambahan untuk publik, membangun visitor center, membangun pusat kajian, serta menambah ruangan anggota DPR dan tenaga ahli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya