SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Hengky Kurniawan Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Hengky Kurniawan
Ilustrasi

Menjelang Hari Raya Idulfitri, Jeng Janeth,sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Salah satunya baju baru untuk anak semata wayangnya, Genduk Nicole. Sore itu, mereka pergi ke sebuah toko busana muslim dengan Jon Koplo, suaminya.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Nduk, boleh milih sendiri, tapi aja seng larang yo. Dilihat harganya dulu?” pesen Janeth pada anaknya.

Injeh bu, Genduk sekalian cari jilbab sekolah ya?” tanya Nicole.

Setelah muter-muter dan pilah-pilih, akhirnya mereka semua dapat baju yang diinginkan dan segera menuju kasir. “Totalnya Rp510.000 bu,” ungkap Lady Cempluk, seorang kasir dengan ramah.

Janeth pun segera membayar dan diberi struck oleh Cempluk. “Mbak, ini yang harga Rp75.000 apa ya?” tanya Janeth kaget setelah melihat struck pembayaran

Ini bu, jilbab warna cokelat,” jawab Cempluk.

Kuwi jilbab sekolahmu tha nduk? Tadi dilihat dulu gak harganya sebelum beli?” tanya Janeth setengah emosi. “Sudah tak lihat e bu,” jawab Nicole takut dimarahi ibunya.

Kalo dituker boleh gak mbak?” tanya Janeth pada Cempluk. “Bisa dituker, tapi harus dengan jilbab seharga ini bu,” jawab Cempluk.

Setelah sampai parkiran, Janeth masih ngedumel. “Mau kan wes ibu pesen, dilihat dulu harganya,” omel Janeth.

Tadi udah Nicole lihat bu, tak kira Rp7.500, ternyata Rp75.000?” jawab Nicole.

 

Intan Dewi

Condongcatur, Sleman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya