Gedhadhe-dab
Jumat, 8 Juni 2012 - 09:27 WIB

GEDHADHE DAB: Padang Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Hengki Irawan)

ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Hengki Irawan)

Suatu ketika Den Baguse diajak oleh teman kantornya Mas Behi untuk makan siang bersama. “Bro, ayo nanti kita makan malam bareng, aku yang bayar,” kata Mas Behi.

Advertisement

“Waduh sip bro, kebetulan lagi akhir bulan,” kata Den Baguse. “Tapi kita makan di rumah makan padang aja ya, aku lagi pingin masakan padang,” kebetulan Mas Behi adalah orang batak dan sangat suka masakan padang. “Up to you bos,” kata Den Baguse.

Pada saat makan siang mereka berdua pun langsung menuju rumah makan padang di Jalan Magelang, kebetulan paling dekat kantor. Pada saat memesan menu Den Baguse heran dan bertanya kepada Mas Behi. “Bro, Martabe itu apaan ya?” tanya Den Baguse kepada Mas Behi.

“Martabe itu Markisa Terong Belanda, rasanya enak. Dicoba aja, jarang lo ada rumah makan Padang yang menjual minuman Martabe,” kata Mas Behi. “Oke, kucoba dah bro.” kata Den Baguse. Den Bagusepun memesan Martabe.

Advertisement

Merekapun langsung menyantap masakan yang sudah di pesan. “Pak ini martabaknya,” kata pelayan warung padang itu. “Martabak?” kata Den Baguse bingung sambil melihat ke arah Mas Behi.

Si Mas Behi langsung tertawa “Ha…ha…ha…ha…pesen Martabe malah di kasih martabak” kata Mas Behi ke Den Baguse. “Ya udah mas, ditaruh aja, saya pesen minuman yang namanya Martabe lagi,” kata Den Baguse kepada pelayan itu lagi sambil sedikit sewot. “Sabar bro, di sini pelayannya bukan orang padang asli tapi orang jawa, jadinya ga begitu ngerti,” kata Mas Behi kepada Den Baguse sambil lanjut tertawa.

Marwadi

Advertisement

Kebonagung, Tridadi, Sleman 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif