GEDHADHE DAB: Miskol Radio

Liburan awal puasa lalu, kakak beradik Tom Gembus dan Jon Koplo mengunjungi simbahnya di sebuah desa di Ngawi, Jawa Timur. Mereka merasa senang karena udaranya sejuk dan suasananya tenang. Cuma kadang mereka merasa kesepian, maklum, jauh dari keramaian, tidak seperti di kotanya, Solo. Hiburan mereka selain nonton TV adalah dolanan HP. Kesukaan Jon Koplo tidur-tiduran di sofa sambil main HP.

Suatu siang, Jon Koplo tampak kebingungan mencari HP-nya yang ketlingsut entah di mana. Di sofa juga tidak ada. Bahkan Mbah Kung dan Mbah Uti juga ikut mencari. Tapi hasilnya nihil.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Tak kurang akal, Tom Gembus pun ikut membantu mencari. “Kenapa harus bingung mencari-cari? Tinggal di miskol aja, nanti kan ketemu,” ujarnya.

Benar saja, ketika di-miss call oleh Tom Gembus, HP Koplo berbunyi keras. Ternyata nylempit di sela-sela busa sofa. Mbah Kung dan Mbah Uti tampak heran. “Kok gampang ya nyari HP ilang hanya di-miskol bisa ketemu?” kata Mbah Uti kepada Mbah Kung yang tampak gumun.

Esok paginya, di waktu sahur Mbah Kung dan Mbah Uti tampak sibuk mencari sesuatu. “Mencari apa Mbah?” tanya Gembus

“Mbus, tolong carikan radio Simbah. Ketlingsut entah di mana,” jawab Mbah Kung. Mbah Kung memang punya radio transistor kecil. Kalau pagi bisa disetel untuk mendengarkan kuliah subuh.

“Coba diingat-ingat, kemarin nyetel terakhir di mana, Mbah?”

“Gak eruh, lali aku… Wis ngene ae, miskolen nganggo HP-mu, engko rak ketemu, wong HP cilik ae langsung ketemu, apa maneh radione Simbah sing gedhe tur banter swarane…!”

Bukannya melaksanakan perintah simbahnya, Gembus dan Koplo malah ngguyu ngakak.

Setelah dijelaskan oleh Tom Gembus, Mbah Kung baru mudheng. Usut punya usut, ternyata Mbah Kung lupa kalau radionya kemarin dipinjam tetangga untuk ronda dan belum dikembalikan. Ealaaah…

Dikirimkan ke JIBI/SOLOPOS

Oleh Sri Kunto Prakoso

Ketelan, Banjarsari, Solo