GEDHADHE DAB: Mi Ayam Rasa Es Jeruk

Suatu  ketika  di sore hari turun hujan  deras. Lady Cempluk dan Tom Gembus, diminta  untuk membeli  mi ayam di tetangga tak jauh dari rumahnya.

“ Lady, Tom. Tolong belikan mi ayam?” pinta Jeng Janeth, ibunya sambil nyiapin hidangan makan Mas Behi suaminya di dapur.  Maklum suamiannya baru akan pulang dari kantor.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“ Iya bu!, biar Tom aja yang beli. Mbak lady lagi mandi,”  jawab Tom Gembus. Meskipun hujan lebat campur angin, tapi akhirnya Tom Gembus pun pergi.

“Om, bungkus mi ayam empat sama es jeruk tiga ya?” pesan Tom Gembus pada John Koplo sang penjual. “Mi ayam siap, dan tak bungkus jadi satu  sama es jeruk,” celetuk John Koplo.

Tom Gembus pun pulang, sambil membawa dua bungkusan plastik. Setiba di rumah, Jeng Janeth  dan Mas Behi  belum mau makan mi tersebut karena asyik nonton televisi.

Lain halnya, Tom  yang sudah tidak sabar, ia langsung mengambil satu porsi dan dituang di mangkok beserta kuah, sambal, saos dan kecapnya.

Tak lam kemudian, giliran Cempluk, Jeng Janeth dan Mas Behi suaminya akan makan. setelah membuka bungkus plastik satunnya, alangkah kagetnya Jeng Janeth dan Mas Behi. “ Tom…lha iki bapak karo ibu mok suruh makan mi dengan kuah es jeruk ya? tanya Mas Behi.

“Maksud bapak pripun?” Tanya Tom.“Iki lho lihat…mi ayam dan es jeruknya nyeprot  [alias bungkus plastinya pecah]?” kata Mas Behi.

“Alah…paling dijatuhin adek pak,” celetuk Lady Cempluk dengan ngeyel. “Beneran mbak. Tadi  mi nya mi kuah, mi ayam dibungkus  dua plastik sama dicampur esnya,” jawab Tom serius dan ngeyel.

Melihat wujud mi di depannya yang aneh itu akhirnya Mas Behi dan Jeng Janeth hanya bisa melihat dan memandangi mi nya. “Oaaalah, bapaknya yang belum makan, malah Tom yang kenyang,” kata Jeng Janeth sambil ngguyu kemekelen dan mencicipi mi ayam rasa es jeruk.

“ Weleh-weleh…Bu, baru kali ini ada orang makan nasi, lauknya mi ayam kuahnya rasa es jeruk. Opo yo enak?” keluh Mas Behi.

mohqudsisyafii@yahoo.co.id