SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Hengki Irawan)

ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Hengki Irawan)

Di tempat keramaian, orang-orang sering dibuat resah akan keberadaan copet. Salah satu yang punya pengalaman dengan si tangan panjang adalah Jeng Janeth, seorang gadis asal Galur.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Pada saat ada pameran pembangunan di Alun-alun Wates Kulonprogo, beberapa waktu yang lalu, Jeng Janeth jalan-jalan mengisi waktu. Dompet yang berisi uang, dan beberapa kartu penting hilang dari sakunya saat berdesak-desakan di salah satu stand pameran.

Kecewa, sedih, marah, campur aduk menjadi satu. Tetapi tak ada yang bisa dilakukan Jeng Janeth. Oleh teman-temannya, ia dianjurkan melaporkan hal tersebut kepada panitia pameran, barangkali setelah diumumkan lewat pengeras suara, copetnya menjadi trenyuh dan mengembalikan barang curiannya. Tetapi mana ada copet kok punya belas kasihan?

Tetapi barangkali copet malam itu memang tidak rakus-rakus amat, buktinya dompet Jeng Janeth ditemukan tergeletak dibuang di pintu keluar stan pameran sebelah timur laut Alun-alun Wates. Surat penting masih utuh, tetapi uangnya sudah tak embali alias hilang.

Jeng Janeth berpikir bagaimana caranya menangkap pencopet agar tak membuat resah para pengunjung pameran seperti dirinya. Meskipun dia seorang perempuan, tetapi tak ciut nyali walau harus berduel dengan copet. “Kawanan copet itu biasanya berjumlah lebih dari satu. Ada yang pura-pura memepet tubuh korban, lalu ada yang betugas sebagai eksekutor, ada yang bertugas menerima hasil copetan, ada juga yang mengawasi dari tempat yang agak jauh.” kata Lady Cempluk, teman Jeng Janeth ketika berniat memberikan pelajaran kepada para copet. “iihh serem juga ya,,,” jawab Lady Nicole. “Aku punya ide..” seru Lady Nicole sambil berbisik kepada Jeng Janeth dan Lady Cempluk.

Malam berikutnya, mereka bertiga segera meluncur ke tempat pameran. Di saku belakang Jeng Janeth, terlihat sebuah dompet hitam. Dompet itu memang sengaja dibuat menonjol. Tak berselang lama, dompet itupun sudah hilang dari saku Jeng Janeth saat berdesak-desakan. Tiga cewek itu girang bukan kepalang dompetnya hilang karena di dalam dompet itu bukan berisi uang atau surat-surat penting tetapi berisi kertas penuh coretan, caci maki betapa kotor dan memalukannya perilaku para pencopet. “Mudah-mudahan para pencopet menjadi insyaf setelah membaca coretan kita ya…” ucap Lady Nicole. “Yang penting kita impas, kemarin kita dicopet, malam ini kita menipu copet…ha…ha…ha” seru Jeng Janeth tak kalah girang.

Sumarno

Srikayangan, Sentolo, Kulonprogo 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya