SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gedhadhe Dab (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Pada hari Minggu, John Koplo dan Mas Behi, sahabat yang sama-sama lagi menjomblo pergi ke tukang cukur rambut. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba perut mereka keroncongan.

“Dab, mampir warung siomay atau es teler kui yok,” ajak Koplo sambil menunjuk ke sebuah warung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Oke bro. Kowe seng nraktir yo?” jawab Mas Behi sambil mesam-mesem.

Mereka pun langsung memesan dan tak berapa lama datanglah pesanan. “Wah, siomayne enak John,” ujar Mas Behi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Heem, es telere juga mantap,” timpal Koplo. Sambil makan mereka pun ngobrol ngalor ngidul.

“Alhamdulillah, wareg,” ungkap Mas Behi sambil gelegeken.
“Aku bayar disek yo mas,” ujar Koplo.
“Oke, aku tak bayar parkire John,” jawab Mas Behi menuju motornya.

Dan tanpa ragu-ragu Mas Behi langsung menstarter motornya. Namun apa yang terjadi saudara-saudara?

“Eh mas, mau dibawa ke mana motor saya,” teriak seorang ibu-ibu, sebut saja namanya Jeng Janeth sambil berdiri dari tempat duduknya.

Mak jegagik!!!

“Waduh, ngapunten bu, saya kira motor saya. Habis mereknya sama dan dikontak kok bisa,” jawab Mas Behi sambil cepet-cepet turun dari motor.

“Untung durung digawa sampe muleh mas,” jawab Janeth sambil ngguyu cekikikan.

“Walah, mas, mas. Motormu ki neng kono kae lho,” ungkap Koplo menunjuk tempat parkir motor Mas Behi.

Margiyati
Jl.Perkutut 320, Demangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya