GEDHADHE DAB: Duuuaarrrr!!!

Den Baguse memiliki seorang putri yang masih berusia tiga tahun namanya Lady Cempluk. Putri semata wayang Den Baguse itu sangat gemar bermain sepeda.

Suatu hari Lady Cempluk ingin bermain sepeda di halaman rumah Den Baguse. “Den ayo main sepeda di luar yuk,” kata Lady Cempluk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena sangat sayang pada putrinya, Den Baguse langsung mengambilkan sepeda putrinya yang berwarna pink dan menaruh di halaman.

Lady Cempluk sangat asyik bermain ditunggu Den Baguse. Tak lama kemudian muncul John Koplo, anak Genduk Nicol yang usianya sepantara Lady Cempluk. Melihat Lady Cempluk bermain sepeda, John Koplo langsung meminta Genduk Nicol  untuk mengambilkan sepeda agar bisa bermain bersama.

“Asyik kita bisa bermain bersama,” kata Lady Cempluk saat John Koplo bergabung bermain.

Beberapa saat kemudian Den Baguse melihat ban depan sepeda John Koplo sudah kempes. “John ban depannya sudah kempes tuh, dipompa dulu saja ya,” kata Den Baguse kepada John Koplo.

“Iya John biar enak nanti main sepedanya,” kata Lady Cempluk.

John Koplo setuju bannya dipompa, karena memang sudah kempis. Lady Cempluk langsung mengambil pompa di dalam rumah.

Den Baguse langsung beraksi, ban depan John Koplo langsung dipompa. Setelah dirasa cukup sepeda kemudian diberikan ke John Koplo. “Sudah neh John siap dinaiki,” terang Den Baguse.

Namun saat John Koplo akan naik, tiba-tiba muncul suara mengagetkan. “Duuuaarrrrrrrrrrrrr!” Ban sepeda John Koplo yang baru saja dipompa meletus.

Secara kompak John Koplo dan Lady Cempluk langsung nangis mendengar suara yang mengagetkan itu. “Waduh maaf John, nanti saya ganti bannya,” kata Den Baguse.

Genduk Nicol yang mendengar suara tangis langsung mendekat dan menanyakan keadaan. “Oooo enggak papa kok Den, wong memang bannya sudah tipis,” kata Genduk Nicol.

“Wah sial aku, arep nulung malah kepenthung,” batin Den Baguse sambile membereskan ban yang sudah tak berbentuk.

Cinta Mentari

Depok, Sleman