GEDHADHE DAB : Mampir Mas

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan

John Koplo punya kisah ngguyoake. Beberapa waktu lalu, Koplo hendak menjenguk kakak iparnya yang sedang sakit di Purwokerto. Dari Jogja, Koplo naik bus patas AC.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Sampai terminal, Koplo langsung menuju bus. “Wah, sebelahan karo cewek ayu,”, batin Koplo pringas-pringis.

“Permisi mbak,” sapa Koplo ramah. “Mau ke mana, mbak?” tanya Koplo basa-basi. “Mampir, Mas”, jawab Genduk Nicole.

Koplo pun mengernyitkan dahinya dan penasaran. “Mau ke mana, mbak?” tanya Koplo sekali lagi. “Mampir, Mas”, jawab Nicole cuek sambil ngutak-ngatik ponselnya.

“Ngopo tho wong iki kok takon terus, jangan-jangan wong jahat,” pikir Nicole dalam hati.

Entah karena gak mudeng atau gak dengar, Koplo pun bertanya lagi pada Nicole.

“Sampeyan mau ke mana, mbak?, kalo saya mau ke Purwokerto,” ungkap Koplo. “Mampir, Mas,” jawab Nicole lagi.

Karena Nicole hanya menjawab seperti itu, Koplo pun bertambah PD.
“Insyaallah nanti saya akan mampir mbak, tapi saya mau jenguk kakak ipar saya dulu yang lagi sakit di rumah sakit Purwokerto. Kalo boleh tahu, alamat lengkap sampeyan mana?” tanya Koplo semangat.

“Maksud sampeyan apa mas, sapa yang nyuruh mampir?” tanya Nicole kaget. “Lha tadi mbake bilang mampir,” jawab Koplo.

“Woalaaah, maksud saya itu saya mau ke daerah Sumampir, deket kampus Unsoed di Purwokerto. Badala!!!!

“Oh, begitu tho, tapi lain kali saya boleh mampir juga kan?” ungkap Koplo mesam-mesem kisinan.

Margiyati
Jl. Perkutut 320 Demangan Jogja