SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gedhadhe Dab JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan

Ilustrasi Gedhadhe Dab
JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan

Beberapa waktu lalu, Jeng Janeth dan teman-temannya ingin memberi kejutan Lady Cempluk yang sedang berulang tahun. Mereka pun sepakat akan memberi kejutan kepada Cempluk, yang memang terkenal ngaret kalo berangkat ke kampus.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Saat hari H, pagi-pagi, Janeth mengomando teman-temannya dan sibuk mengatur rencana karena mereka tahu Den Baguse, dosennya, izin tidak mengajar. “Cempluk gak ngerti, nek dino iki Den Baguse gak berangkat,” ujar Janeth pada teman-temannya.

Pintu kelas pun ditutup rapat-rapat. Rencananya, begitu Cempluk membuka pintu, mereka akan meniup terompet dan melempar tepung.
Saat ada suara jejak langkah menuju kelas, Janeth memberi aba-aba pada teman-temannya. Begitu gagang pintu dibuka, “Surprise, Selamat ulang tahun…,” suara mereka serempak sambil melempar tepung. Namun apa yang terjadi saudara-saudara?

Kelas menjadi hening seketika karena ternyata yang datang bukanlah Cempluk, melainkan Den Baguse.

“Apa-apaan ini? Siapa yang ulang tahun? Ide siapa ini pake lempar tepung segala?” tanya Den Baguse dengan nada marah.

“Ma…ma….af pak, ini ide saya. Kami kira bapak gak masuk, kami ingin memberi surprise pada Cempluk, yang ulang tahun,” jawab Janeth deg-degan

“Hlo, saya sudah SMS Cempluk, untuk memberi kabar bahwa saya gak jadi izin. Dia belum datang?” tanya De Baguse penasaran

“Apes, niat ngerjai malah dikerjai,” batin Janeth.

A.Ghofur
Kotabaru, Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya