SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Meski orang Jawa tulen, Lady Cempluk dibesarkan di Jakarta sehingga ia tidak mudheng bahasa Jawa. Libur Lebaran lalu Cempluk mengunjungi neneknya di Solo. Ia sangat senang karena sang nenek memiliki warung sembako yang lumayan besar. Kebetulan ia juga hobi masak sehingga setiap hari ia bebas mengambil bahan-bahan masak di warung.

Suatu sore Cempluk bangun tidur. Perutnya terasa lapar. Di meja makan hanya ada nasi dan sayur. Ketika ingin nyeplok telur, ternyata stok telur di kulkas juga habis. Ia pun menuju ke warung. Di sana ada beraneka jenis telur, tapi ada satu yang menarik perhatiannya, yakni telur putih besar yang ditempatkan tersendiri di dalam besek.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Ini telur apa, Mbak?” tanya Cempluk kepada Gendhuk Nicole, penjaga warung.

“Oh, itu telur buthuk,” jawab Gendhuk Nicole yang sibuk mbungkusi gula pasir.

“Kalau dilihat dari bentuknya ini telur angsa. Mungkin buthuk itu adalah nama jenis angsa,” pikir Cempluk.

Ia pun mengambil telur itu dan kembali masuk rumah, lalu menyiapkan bumbu untuk membuat ceplok jumbo.

Nah, ketika Cempluk memecah kulit telur itu, ia kaget karena yang keluar adalah cairan pekat berbau anyir. Cempluk pun berteriak histeris membuat neneknya menghampiri.

“Telur angsanya busuk, Nek! Kenapa masih dijual?” tanya Cempluk shock. Tapi sang nenek malah tertawa, “Telur buthuk itu memang telur angsa, tapi gagal tetas. Dijual karena kadang ada yang  membutuhkan dan harganya pun lumayan mahal,” terang sang nenek.

Hilanglah sudah selera makan Lady Cempluk. Ia pun harus membereskan dapur yang bau amisnya minta ampun.

Dikirimkan ke JIBI/SOLOPOS

Oleh Gigih Wicaksono,

Nayu Timur, Nusukan, Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya