SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p dir="ltr">Madiunpos.com, MADIUN&nbsp;&mdash; Batik Madiunan saat ini menjadi salah satu ikon Kota Madiun yang sedang dikembangkan pemerintah setempat. Motif batik madiunan yang banyak dikenal masyarakat yakni batik keris Retno Dumilah, batik pecel, dan motif lainnya.</p><p dir="ltr"><img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/putri-madiun-3.jpg" alt="" /></p><p dir="ltr">Untuk memperkuat ikon itu, Pemkot Madiun menggelar Gebyar Batik 2018 di halaman Balai Kota Madiun, Sabtu (5/6/2018). Di gelaran Gebyar Batik 2018 ini, kreasi kain batik dan fashion show dengan kain batik ditampilkan.&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p><p dir="ltr">Panggung spektakuler disiapkan di halaman kantor pusat pemerintahan Kota Madiun, Sabtu petang. Beragam lampu terpancar dari berbagai sudut dengan beragam warna yang membuat panggung semakin bersinar. Ada 110 peserta fashion show yang tampil di gelaran Gebyar Batik 2018. Mereka mengenakan beragam jenis kostum dan gaun yang bahan dasarnya dari batik madiunan.</p><p dir="ltr"><img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/putri-madiun-4.jpg" alt="" /></p><p dir="ltr">Alunan gamelan dan lagu-lagu Jawa mengiringi langkah para peserta fashion show. Satu per satu peserta mulai berlenggak lenggok di catwalk dengan beragam busana yang indah. Beragam jenis busana yang dirancang sejumlah desainer asal Kota Madiun tersaji malam itu. Meski beragam jenis busana, satu yang menyamakan mereka yakni bahan yang digunakan yaitu batik madiunan dengan motif pecel maupun keris Retno Dumilah.</p><p dir="ltr">Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, mengatakan sangat mengapresiasi gelaran Gebyar Batik 2018 ini. Gelaran ini dapat semakin menumbuhkan kreativitas dan inovasi bagi para pembatik dan desainer di Kota Madiun.</p><p dir="ltr">&ldquo;Sesuai ketetapan UNESCO pada tahun 2009, batik merupakan budaya khas Indonesia. Untuk itu, kita harus menguri-uri batik sebagai budaya adi luhung ini,&rdquo; kata dia kepada wartawan seusai acara ini.</p><p dir="ltr">Sugeng menyampaikan batik yang diproduksi UMKM di Kota Madiun ini tentu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan adanya pengembangan batik ini tentu akan membuka lapangan pekerjaan.</p><p dir="ltr">Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Madiun, Agus Purwo Widagdo, mengatakan ada 110 peserta yang mengikuti fashion show pada Gebyar Batik 2018 ini. Peserta ini terbagi menjadi beberapa kategori yaitu SD, SMP, dan umum. Untuk siswa SD yang ikut sebanyak 43 anak, siswa SMP sebanyak 26 anak, dan peserta umum sebanyak 37 orang.</p><p dir="ltr">Agus berharap kegiatan ini bisa menjadi salah satu upaya untuk melestarikan dan mengembangkan batik di Kota Madiun. &ldquo;Selain itu juga bisa mengembangkan ekonomi kreatif hingga menciptakan industri kreatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,&rdquo; jelas dia.</p><p dir="ltr">Di masing-masing kategori diambil harapan 1, 2, dan 3 dan juara 1, 2, dan 3. Seluruh pemenang dalam fashion show ini mendapatkan piala dan uang pembinaan yang jumlahnya berbeda-beda.&nbsp;<img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/putri-madiun-1.jpg" alt="" /></p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya