GBIS Boyolali beri dukungan Gereja Kepunton

KONDISI GEREJA-Kondisi GBIS Kepunton pasca ledakan bom bunuh diri yang masih dipasangi police line. Foto diambil Selasa, (27/9/2011). Gereja terbut masih ramai didatangi warga yang ingin melihat secara langsung lokasi ledakan bom bunuh diri oleh Vino Damayanto alias Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat yang mengakibatkan puluhan orang terluka. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com)–Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) wilayah Boyolali mengunjungi GBIS Kepunton, Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Solo, Selasa (27/9/2011) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedatangan GBIS Boyolali sebagai bentuk kepedulian dan rasa simpatik terhadap pengurus GBIS Kepunton.

Rombongan GBIS Boyolali terdiri dari 15 orang. Mereka masuk ke lokasi gereja pada pukul 11.00 WIB saat petugas polisi kembali melakukan Olah tempat kejadian perkara (TKP) di area gereja.

Salah satu pendeta dari GBIS Boyolali, Saulus Iwandana, menyatakan kedatangan rombongan ke GBIS Kepunton sebagai bentuk solidaritas.

“Kami ketemu dengan pengurus GBIS Kepunton, kami semua mendoakan agar pihak gereja dan jemaat gereja yang menjadi korban diberi ketabahan. Atas nama GBIS Boyolali juga turut prihatin dengan kejadian aksi bom bunuh diri Minggu lalu,” terang Saulus usai melakukan pertemuan dengan pihak GBIS Kepunton, Selasa.

Bentuk kepedulian juga disampaikan Pendeta Markus Joko Narimo. Dalam pertemuan dengan pengurus GBIS Kepunton, Markus mengutarakan berbagai hal dengan maksud untuk memberikan dukungan moril kepada pihak gereja.

“Kami bertemu dengan Pendeta Jonathan Setiawan. Pertemuan kami sekaligus bentuk persaudaraan sesama GBIS. Dan semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” harapnya.

(m98)