SOLO—Jalur Gaza makin membara. Serangan Israel terus digencarkan ke sejumlah wilayah Gaza. Memasuki hari ketujuh, serangan udara masih digencarkan. Serangan Israel kini menargetkan kantor-kantor media di Gaza yang dinilai pro Hamas.
Gedung pertama yang menjadi sasaran Israel adalah Showa dan Housari yang menjadi kantor Al Quds TV, sebuah kantor televisi yang diklaim Israel menjadi alat propaganda Hamas. Enam jurnalis terluka dan salah seorang di antara mereka harus kehilangan kakinya. Tak hanya itu, berbagai serangan juga mengakibatkan warga sipil menjadi korban.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Roket-roket Israel pun memorak-porandakan kamp pengungsi Bureij dan Jebalya. Bukannya tanpa balasan, Hamas pun menembakkan roket-roketnya ke arah Tel Aviv. Tak hanya serangan udara, Israel kini mengerahkan armada lautnya ke kawasan pantai di utara Gaza. Kapal-kapal angkatan laut Israel yang berangkat dari Sderot melepaskan puluhan tembakan yang diklaim IDF mengaibatkan menurunnya kemampuan Hamas menembakkan roket.
Konflik ini juga mengundang reaksi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Para pengunjuk rasa meminta Indonesia bisa mengambil peran untuk menengahi pertikaian itu. Bahkan, ada yang meminta agar Indonesia mengirim pasukan. Lebih dari itu, bada pula yang menyatakan siap untuk menjadi relawan.
Demkianlah, perang memang senantiasa membawa kerugian dan mereka yang tak berdosa juga turut menjadi korban. Bagaimana menurut Anda? Apa yang perlu dilakukan Indonesia melihat Gaza yang kini kembali membara? Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Kamis (22/11) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telepon [0271] 739389, 739367. [SPFM/jaring/bbs /ary]