SOLOPOS.COM - Kirsty Brown bukan hanya lemas saat lihat pria tampan, bahkan terkadang membuatnya sampai pingsan (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tak sedikit kaum Hawa langsung lemas saat lihat pria tampan. Entah karena terpesona keelokan fisiknya atau merasa tak percaya diri saat berhadapan dengannya.

Namun kondisi lemas saat lihat pria tampan bukanlah ungkapan semata bagi wanita asal Inggris ini, Kirsty Brown namanya. Tubuh Kirsty Brown benar-benar terasa lemas saat lihat pria tampan. Kondisi ini bukan karena Kirsty Brown terlalu memuja atau terpesona keelokan fisik sang pria melainkan karena Brown menderita kelainan langka.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Waduh! Lalu apa pemicu kondisi langka yang membuat langsung lemas saat lihat pria ini? Simak ulasannya di tips kesehatan ini.

Baca Juga: Waspada! Pandemi Baru Bisa Muncul Karena Hal Ini

Kirsty Brown bukan hanya lemas saat lihat pria tampan, bahkan terkadang membuatnya sampai pingsan di sederet kesempatan saat melihat pria tampan. Kondisi tak biasa ini diakui Brown sudah lama dialaminya.

Melansir laman The Sun, Jumat (26/3/2021), kondisi medis yang dialami Brown dinamai cataplexy. Itu membuat pengidapnya mengalami kelemahan otot secara tiba-tiba atau kehilangan kendali yang dipicu emosi kuat, seperti tertawa, takut, bahkan kagum.

Brown juga menjelaskan bahwa kondisinya itu disebabkan cedera di area kepala saat berusia sembilan tahun. "Saya dan beberapa teman melempar batu ke pohon saat itu. Namun, seorang teman malah melempar batu ke arah kepala saya. Karena kejadian ini, saya menderita cataplexy," tuturnya seperti melansir laman Liputan6.com, Senin (29/3/2021).

Mengalami kondisi ini, Brown mengaku kesulitan saat melihat pria tampan. Ia bercerita salah satu momen yang membuatnya malu saat melihat seorang pria tampan di sebuah pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Awas, Jangan Sembarangan Pamer Sertifikat Vaksin Di Medsos!

"Saya pergi belanja dan melihat seorang pria tampan, kaki saya langsung lemas dan saya sontak berpegangan pada sepupu saya. Jadi, saat melihat seseorang yang menarik, saya selalu berusaha mencoba menunduk demi keselamatan saya," beber Brown.

Mengutip halodoc, cataplexy membuat tubuh mengalami kelumpuhan tanpa adanya gejala dan tidak mampu dikendalikan setiap mendapatkan rangsangan emosi yang kuat seperti menangis, marah, dan tertawa. Cataplexy merupakan kelainan langka yang membuat otot tubuh lumpuh setiap kali pengidapnya tertawa, menangis, atau marah.

Cataplexy sering dikaitkan dengan narkolepsi, kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang mengantuk di siang hari. Narkolepsi bisa membuat pengidapnya jatuh tertidur bahkan ketika sedang beraktivitas. Tentu saja, cataplexy sangat membahayakan dan mengganggu aktivitas, termasuk larangan untuk mengemudi.

Baca Juga: Hindari Makan Makanan Ini Saat Perut Kosong

Melansir Healthline, jika seseorang mengalami narkolepsi dengan cataplexy, otak tidak memiliki cukup hypocretin atau orexin. Zat kimia yang ada di otak ini membantu kamu tetap terjaga dan mengendalikan siklus tidur pada tahapan rapid eye movement atau REM. Bagian lain dari otak yang mengendalikan siklus tidur juga dianggap berperan menyebabkan narkolepsi yang diikuti dengan cataplexy.

Sebagian besar kasus narkolepsi tidak diwariskan. Namun, sekitar 10 persen dari pengidap yang mengalami narkolepsi dan cataplexy memiliki kerabat dekat yang menunjukkan gejala dan kondisi yang sama. Faktor risiko lainnya yang berperan dalam kondisi langka ini adalah cedera kepala atau otak, tumor atau pertumbuhan di dekat area otak yang bertugas untuk mengontrol tidur, kondisi autoimun, dan pernah mengalami infeksi.

Bagaimana Mengenali Gejala Cataplexy?

Apabila kamu mengalami narkolepsi, ada kemungkinan kamu mengalami episode cataplexy di beberapa titik dalam hidup. Meski begitu, Medical News Today mengatakan tidak semua orang dengan narkolepsi juga mengalami cataplexy, meski kedua penyakit langka ini sering dihubungkan satu sama lain. Sayangnya, cataplexy sering disalahartikan sebagai kejang ketika episode yang terjadi cukup parah.

Laman Everyday Health menuliskan bahwa gejala cataplexy bisa berbeda untuk setiap orang dan biasanya terjadi ketika remaja atau dewasa muda. Gejala yang bisa dikenali adalah kelopak mata terkulai, rahang jatuh, kepala jatuh ke samping karena otot leher melemah, seluruh tubuh jatuh ke tanah, dan berbagai otot tubuh bergerak tanpa penyebab yang jelas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya