SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah di TPA Troketon, Kecamatan Pedan ditumpuk dan ditimbun menggunakan tanah, Kamis (24/2/2022). Ketinggian tumpukan sampah itu diperkirakan mencapai sekitar 5 meter. (Solopos/TAufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Umur daya tampung tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Desa Troketon, Kecamatan Pedan diperkirakan tersisa sekitar tiga hingga empat tahun mendatang. Pemkab mulai menyusun rencana menyiapkan lokasi baru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, Srihadi, mengatakan saat ini TPA sampah Troketon masih mampu menampung volume sampah dari seluruh wilayah Klaten.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saat ini belum penuh. Tetapi memang tiga atau empat tahun mendatang penuh,” kata Srihadi, Sabtu (28/5/2022).

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, volume sampah di Klaten yang dikelola di TPA Troketon sebesar 95 ton/hari atau 380 meter kubik/hari. TPA Troketon beroperasi sejak 2018. Luas lahan di TPA sekitar 7 ha. Lantaran mendekati penuh, Pemkab mulai mencari potensi lokasi baru.

Srihadi berharap sebelum tiga tahun sudah ada lokasi baru yang disiapkan untuk mengelola sampah dari Klaten. Selain itu, DLH mengoptimalkan tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R) untuk mengurangi volume sampah yang terangkut ke TPA sekaligus memperpanjang usia tampung TPA Troketon.

Baca Juga: Sang Seng! Warga Kaligawe Keluhkan Bau Tak Sedap dari TPA Troketon

Disinggung kabar Pemkot Jogja bakal menjajaki kerja sama dengan Pemkab Klaten terkait pengelolaan sampah, Srihadi menuturkan hingga kini belum ada komunikasi terkait rencana kerja sama itu.

“TPA saat ini sudah melayani seluruh Klaten. Misalkan nanti sampai menampung dari Jogja, tidak mampu. Otomatis akan mempercepat usia TPA,” kata Srihadi.

Anggota DPRD Klaten dari Fraksi Partai Golkar, Hapsoro, mengatakan pengelolaan sampah perlu melibatkan seluruh elemen termasuk masyarakat. Dia menilai untuk mengurai masalah sampah perlu penguatan ihwal pengelolaan sampah di tingkat bawah seperti RT/RW hingga rumah tangga.

Baca Juga: Jijik! Sampah Menumpuk di Jembatan Sido Dadi Perbatasan Pedan-Trucuk

“Permasalahannya ada di tingkat bawah. Ini yang harus dikuati. Sebenarnya kalau manajemen sampah dilakukan dengan baik, itu menghasilkan pendapatan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya