SOLOPOS.COM - Rombongan Komisi IX DPR RI di bawah pimpinan Charles Honoris meninjau Pasar Peterongan pada Rabu (28/3/2023). (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG – Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menemukan sejumlah komoditas laut seperti ikan jambal, ikan teri, dan cumi kering, mengandung formalin yang masih dijual bebas di pasar tradisional di Kota Semarang, salah satunya Pasar Peterongan.

Hal itu diketahui BBPOM Semarang setelah menggelar razia pada Rabu (28/3/2023). Dari hasil razia itu, BBPOM Semarang menemukan adanya ikan teri, ikan jambal, dan cumi kering, yang mengandung formalin yang dijual di Pasar Peterongan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tadi kami temukaan mi basah yang berformalin, kemudian ada lima jenis ikan juga yang kondisinya serupa. Di antaranya cumi kering, ikan teri, ikan jambal yang mengandung formalin,” ujar Kepala BBPOM Semarang, Sandra Maria Philomena Linthin, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Total ada tujuh jenis temuan [bahan makanan mengandung formalin] yang ada di Peterongan,” lanjutnya.

Temuan ini disebut Sandra harus disikapi tegas. Ia meminta kepala Pasar Peterongan bertanggung jawab menangani peredaran bahan makanan yang membahayakan kesehatan konsumen.

Kepala pasar pun wajib melakukan pengecekan berkala, mengingat ketidaktahuan pedagang tentang adanya kandungan zat berbahaya pada produk makanan dagangan mereka.

“Kepala pasar harus mengecek terus. Soalnya para pedagangnya kan enggak mengerti apakah ada bahan berbahaya atau tidak. Untuk itu kami akan fokus menelusuri di mana supplyer yang memasok ikan berformalin ini,” lanjut Sandra.

Sidak juga akan dilakukan petugas BBPOM Semarang di pasar tradisional, kata Sandra. Tujuannya adalah mengantisipasi peredaran bahan makanan takjil yang mengandung zat berbahaya. Selain itu, setiap pekan BBPOM Semarang juga rutin menguji kandungan bahan makanan untuk memastikan yang dibeli masyarakat tetap aman dan sehat.

“Di awal Ramadan kami masih fokus periksa ke distributor pangan dan pasar modern kayak Hypermart. Baru pekan ini kami akan geser ke pasar. Nanti kalau ada hasil uji laboratorium yang mengandung bahan berbahaya, akan kita telusuri ke produsen,” tuturnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya