SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (Dok. JIBI/Solopos)

Solopos.com, KULONPROGO — Perolehan investasi di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan II 2021 mengalami penurunan dibanding pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya, banyaknya investor yang memutuskan menunda proyek investasinya.

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Kulonprogo, pada triwulan II 2021 capaian investasi di Kulonprogo hanya berkisar Rp358,83 miliar. Angka ini mengalami penurunan jika dibanding perolehan investasi di kabupaten tersebut pada triwulan II 2020 yang mencapai Rp500 miliar.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Kepala DPMPT Kulonprogo, Agung Kurniawan, mengaku turunnya pencapaian investasi itu dikarenakan adanya penurunan minat investasi dari para investor.

Baca juga: Capai Rp442,8 Triliun, Investasi Tetap Tumbuh di Masa Pandemi

“Penurunan minat investasi di Kulonprogo tahun ini disebabkan oleh sejumlah investor memutuskan untuk menunda proyek investasinya. Hal tersebut membuat pencapaian realisasi inventasi Kabupaten Kulonprogo pada triwulan kedua hanya mencapai Rp358,83 miliar,” kata Agung pada Kamis (30/9/2021).

Berdasarkan catatan dari DPMPT Kulonprogo, realisasi inventasi triwulan kedua di tahun 2021 berasal dari sektor pariwisata, perdagangan, industri dan properti.

Namun demikian, Agung optimistis jika beroperasinya Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) mampu mendongkrak capaian investasi di Bumi Binangun, julukan Kulonprogo. Hal tersebut dikarenakan akses investor menuju ke wilayah Kulonprogo semakin mudah.

“Terlebih, rencana pembangunan tol Jogja-Solo-Bandara YIA juga diharapkan mampu mendongkrak sektor industri maupun pariwisata. Mobilitas warga semakin dipermudah, sehingga Kulonprogo semakin dilirik,” ujar Agung.

Baca juga: Catat! Disiapkan 2 Rest Area Ruas Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA

Rencana pembangunan rest area di wilayah Kulonprogo juga menjadi angin segar bagi iklim investasi di Bumi Binangun. Kepala Bappeda Kulonprogo, Triyono, mengatakan kehadiran rest area di wilayah kabupaten Kulonprogo diharapkan menjadi oase bagi pelaku UMKM. Tidak hanya kuliner, pelaku pariwisata maupun industri kecil lainnya bisa naik kelas dengan kehadiran rest area.

“Pemkab tentunya akan melakukan seleksi terhadap pelaku UMKM, pelaku jasa pariwisata, maupun industri kecil lainnya yang bisa masuk ke rest area. Tentunya hal tersebut merupakan hal yang logis ya. Diharapkan, pelaku UMKM di Kulonprogo bisa terdongkrak dan naik kelas. Dari mikro ke kecil dan kecil menuju ke menengah. Rest area juga diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat juga,” terang Triyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya